TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG -Mobil Civic warna putih berplat nomor B 412 SIN di garasi rumah Arsin, Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, diduga belum membayar pajak.
Hasil penelusuran Tribunnews.com di situs Informasi Pajak Kendaraan Provinsi Banten, mobil Arsin, Honda Civic keluaran tahun 2019 berwarna putih bermesin sebesar 1498cc memang telat membayar pajak kendaraan sejak 4,5 tahun lalu.
"Keterangan: Terlambat 4 Tahun 6 Bulan 26 Hari," demikian tertulis dalam situs tersebut.
Arsin belum membayar pajak tahunan sedan mewah tersebut yang habis pada 5 Juli 2020.
Arsin seharusnya menanggung denda tunggakan pajak kendaraannya hingga mencapai Rp42.259.000.
Rinciannya adalah Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pokok sebesar Rp20.519.000.
Lalu, PKB Denda sebesar Rp4.024.000. Kemudian masih ada Opsen PKB Pokok sebesar Rp13.544.000 dan Opsen PKB Denda sebesar Rp2.657.000.
Kemudian, Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) Pokok senilai Rp715.000, SWDKLLJ Denda Rp500.000.
Sert, Surat Tanda Kendaraan Bermotor Rp200.000, dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) senilai Rp100.000.
Arsin juga sempat diisukan memiliki mobil mewah merek Rubicon sesaat setelah video perdebatannya dengan Nusron Wahid viral di media sosial.
Warga Kohod bernama, Heri menyebut Arsin memilik Rubicon saat awal-awal menjabat sebagai Kades Kohod pada 2021 lalu.
Namun, dia mengatakan Rubicon milik Arsin itu tidak lagi tampak di rumah sang Kades sejak kasus pagar laut mencuat.
Selain Rubicon, Heri menduga empat motor yang juga dimiliki Arsin turut dijual.
"Isunya sih Rubicon-nya sudah dijual, terus motor-motornya sudah tidak ada, mungkin karena ada kasus begini takut diaudit KPK kali," ujarnya.