Viral Siswa SMAN 1 Mempawah Demo Guru Buntut Gagal Ikut SNBP, Desak Waka Kurikulum Disanksi Berat
Pravitri Retno W February 04, 2025 03:38 PM

TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), demo buntut gagal ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025 pada Senin (3/2/2025), viral di media sosial.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video demo diunggah sejumlah akun TikTok, seperti @kotamempawah.

Dalam rekaman, terlihat para siswa kompak mengenakan pakaian serba hitam sambil membawa atribut spanduk berisi pesan protes.

Demo diwarnai tangis air mata sejumlah siswa karena gagal ikut SNBP gegara kelalaian pihak sekolah SMAN 1 Mempawah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Febrini, tampak menemui siswa yang demo.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku bersalah atas kejadian tersebut.

"Saya secara pribadi, saya meminta maaf kepada para siswa dan saya mengaku bersalah," katanya, dikutip dari video viral.

Febrini kemudian menguraikan ada kompensasi sebagai bentuk tanggung jawab sekolah.

SMAN 1 Mempawah akan membiayai bimbingan belajar para siswa eligible guna mengikuti tes masuk ke perguruan tinggi.

"Solusi yang diberikan, sekolah akan membiayai untuk siswa eligible mengikuti bimbingan GO selama 3 bulan," tamahnya.

Terakhir, Febrini juga menyebut akan ada tim yang terdiri dari kepala sekolah, guru, serta komite berangkat ke Jakarta untuk menemui pihak Kemdiktisaintek.

Hingga Selasa (4/2/2025), video aksi demo siswa SMAN 1 Mempawah sudah ditonton lebih dari ratusan ribu kali.

Siswa kecewa

Perwakilan siwa, Muhammad Hafis, meluapkan kekecewaannya.

Ia menuding biang kerok dari permasalahan ini ada di Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

"Kekecewaan kami itu pihak sekolah, terutama Waka Kurikulum lalai terhadap tugasnya."

"Dari tahun ke tahun kan tugas itu memang diemban oleh Waka Kurikulum, tapi sekarang mengapa lalai."

"Bahkan di tengah banjir sempat-sempatnya buat video TikTok main sampan, jadi kami kesal," ujarnya, Senin, dikutip dari TribunPontianak.co.id.

Hafis mengaku, setelah gagal ikut SNBP 2025, peluang bisa masuk kampus favorit semakin terbatas.

Meski masih ada jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT), tentu jauh lebih sulit.

"Intinya di tahun ini SMAN 1 Mempawah gagal masuk jalur SNBP."

"Jadi kemungkinan dengan jalur UTBK SNBT yang semakin mempersulit siswa untuk masuk PTN," tegasnya.

Desak Waka Kurikulum disanksi berat

Kekecewaan juga dirasakan oleh Subandio, wali murid yang hadir dalam mediasi.

Ia mempertanyakan kinerja dari Waka Kurikulum SMAN 1 Mempawah.

Menurutnya, lalainya yang bersangkutan sudah mencoreng nama baik sekolah.

"Dari kejadian ini Waka Kurikulum harus diberikan sanksi seberat-beratnya karena dapat mencoreng nama sekolah SMA 1 Mempawah."

"Karena saya rasa Waka Kurikulum yang sekarang ini betul-betul tidak berkompeten," tegasnya, Senin.

Pendapat senada juga disampaikan wali murid lain bernama Juli.

Menurutnya, gagal ikut SNBP bisa membuat psikis dan mental siswa terganggu.

"Karena sudah memupuskan harapan mereka masuk ke kampus-kampus terbaik di Kalbar maupun luar Kalbar," akunya.

Oleh karenanya, ia meminta guru-guru yang dinilai teledor untuk dimutasi.

"Para orang tua ingin oknum guru tersebut dimutasikan dari SMAN 1 Mempawah dan dari Mempawah, bahkan ada yang meminta oknum guru tersebut diberhentikan."

"Yang jelas para orang tua berharap oknum guru tersebut di mutasi dari Mempawah, terserah mau di mana asal jangan di Mempawah," tutupnya.

(Endra)(TribunPontianak.co.id/Ramadhan)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.