Polisi Ungkap Macam-macam Kode Penyelenggara Pesta Gay di Jakarta Selatan, Calon Peserta Sudah Paham
GH News February 05, 2025 10:06 PM

Penyelenggara pesta gay di hotel wilayah Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, menggunakan macammacam kode dalam menjaring peserta.

D, seorang tersangka, terkadang menggunakan kode arisan kepada calon peserta.

Hal tersebut terungkap saat penyidik Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya memeriksa salah satu tersangka yang merekrut para peserta. 

“Nanti, tersangka D ini langsung menghubungi, berkomunikasi dengan yang direkomendasi. ‘Saya dapat rekomendasi’, dengan macammacam kode,” ujar Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Iskandarsyah saat dikonfirmasi, Rabu (5/2/2025).

“Ada yang bilang ‘arisan’, ada yang bilang ‘event’. Jadi, variatif gitu, ada kodekode mereka. Iya, (cara) mengajaknya maksudnya,” tambah dia.

Saat peserta dihubungi oleh tersangka D, mereka memang mengetahui kodekode tersebut.

Sebab, peserta lainnya sudah mendapatkan kode dari peserta lain yang telah direkomendasikan sebelumnya.

“Iya, karena sebelumnya kan sudah direkomendasi oleh kawannya yang kenal sama D ini. ‘Ini nanti ada yang menghubungi’, gitu, ‘Mau enggak?’. Nanti kalau misalnya berkenan, mau bergabung dengan pesta itu, mereka bisa,” kata Iskandarsyah.

Hotel Janji Transparan

Habitare Apart Hotel Rasuna Jakarta berjanji akan bersikap transparan ke Polda Metro Jaya dalam penyelesaian kasus pesta sesama jenis atau gay yang terjadi di satu kamar hotelnya pada Sabtu (1/2/2025).

General Manager Habitare Rasuna Jakarta, Mazlina Ramli mengatakan, pihaknya memikirkan kenyamanan dan keamanan tamu mereka setelah peristiwa penggerebekan tersebut.

"Kami selaku manajemen Hotel Habitare akan transparan dalam penyelesaian kasus ini," ujar Mazlina di kantornya, Rabu (5/2/2025).

Mazlina berujar, pihaknya justru membantu kepolisian dalam penggerebekan pesta gay di Habitare Apart Hotel Rasuna Jakarta.

“Kejadian ini berhasil digagalkan dan diamankan oleh pihak berwajib dengan bantuan dari pihak manajemen hotel yang kooperatif dalam proses tersebut,” kata dia.

Terlepas dari hal tersebut, Mazlina menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi.

“Kami tidak mentolerir segala bentuk kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan tamu kami,” kata dia.

Terpisah, Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Iskandarsyah menyampaikan bahwa penggerebekan pesta gay itu dibantu pihak hotel.

“Si para tersangka ini menggunakan aplikasi, jadi pihak hotel tidak mengetahui, tapi pihak hotel kooperatif sama kami. Karena, pada saat kami melakukan penggerebekan di lokasi, itu termasuk dengan bantuan pihak hotel,” kata Iskandarsyah saat dihubungi, Rabu.

Puluhan peserta sudah beristri

Polisi mengungkap puluhan peserta pesta gay tersebut berstatus menikah.

Hal itu disampaikan Kepala Subdirektorat Renakta (Remaja, Anak, dan Wanita) Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Iskandarsyah kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).

Iskandarsyah menyebut sebagian dari peserta yang diamankan sudah dijemput oleh pihak keluarga.

"Untuk pesertanya sudah kami datakan diidentifikasi, sidik jari, dan dokumentasi foto, dan untuk mereka sudah dijemput dan dari keluarganya masingmasing ada yang sudah menikah," ucapnya.

Dia menambahkan, untuk peserta yang belum berkeluarga dijemput orangtua mereka.

"Kami meminta untuk istrinya datang dan untuk yang belum berkeluarga, kami minta langsung ibunya langsung untuk menjemput saksi tersebut karena sudah kita mintai keterangan," katanya.

Sebelumnya, polisi mengamankan sebanyak 56 orang dalam penggerebekan pesta gay yang dilakukan di sebuah hotel kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (1/2/2025) malam.

Dari 56 orang yang diamankan, tiga di antaranya ditetapkan tersangka yakni RH alias R, RE alias E, dan BP alias D.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan peran dari masingmasing tersangka tersebut.

“Saudara RH dan RE ini membiayai penyewaan kamar hotel, kemudian saudara BP adalah yang merekrut peserta,” katanya di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2025).

Menurutnya, BP menghubungi satu persatu guna diajak ikut dalam pesta gay.

Sebanyak 20 peserta awal yang diundang kemudian mereka juga diminta mengajak rekanrekan lainnya yang berkeinginan gabung.

“Sejauh ini fakta yang ditemukan oleh tim penyidik bahwa untuk mengikuti peserta pesta gay tidak dipungut biaya oleh penyelenggara berjumlah tiga orang,” ucapnya.

Saat peserta sudah berkumpul di kamar hotel nomor 2617 kemudian tersangka D menutup pintu kamar.

Kemudian, Ade menyebut para peserta memulai event dengan membuka pakaian hingga celana. 

Para peserta diminta menggunakan label identitas berupa stiker.

”Yang menjadi pemeran lakilaki tidak menggunakan stiker dan yang memerankan sebagai perempuan maka menggunakan label stiker pada bahu,” ujar Ade.

Situasi pada saat pesta berlangsung dalam kondisi lampu kamar dimatikan sehingga ada efek stiker glow in the dark yang menyala di tubuh peserta.

Saat ini penyidik masih melakukan pendalaman terkait kasus pesta seks yang terjadi ini.

“Masih terus didalami, kegiatannya sudah dilakukan berapa lama, dimana saja, berapa kali dan seterusnya,” pungkas Ade.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.