TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Publik, Agus Pambagio mengkritik sistem pembayaran tol yang ia nilai sudah cukup tertinggal.
Hal itu menjadi salah satu faktor yang membuat kecelakaan di gerbang tol terus terjadi seperti di gerbang tol Ciawi, Selasa (4/2/2025)
Salah satunya adalah sistem pembayaran nirsentuh seperti Multi Lane Free Flow (MLFF) yang sudah umum di luar negeri namun masih belum banyak digunakan di Indonesia.
Sistem tersebut dapat mencegah atau meminimalisir kecelakaan yang terjadi akibat penumpukan kendaraan di gerbang tol.
“Sistem tolnya sudah seharusnya nggak usah pakai pintu. Kan [ada] MLFF itu Multi Lane Free Flow. Jadi semuanya lewat aja kalau anda keluar negeri naik mobil nyetir itu sudah nggak lagi tempel-tempel,” kata Agus dalam keterangannya, Rabu (5/2/2025).
Agus menyebut belum masifnya penggunaan pembayaran tol nirsentuh karena pemerintah tidak konsisten dalam menerapkannya.
Awalnya, pemerintah ingin menerapkan sistem airflow yang menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) namun, pemerintah beberapa tahun terakhir mencoba mengganti ke global navigation satellite system (GNSS).
Perubahan penerapan sistem tersebut dinilai membuat penerapan pembayaran nirsentuh tidak berjalan secara maksimal.
“Tetapi tiba-tiba muncul sistem baru GNSS dari Hongaria itu kira-kira, muncul 3-4 tahun yang lalu sehingga oleh Menteri PUPR itu dihentikan yang airflow tapi sampai sekarang urusannya enggak jelas,” tutur Agus.
Agus melihat terdapat tanggung jawab pemerintah yang cukup besar dari kecelakaan yang terjadi di gerbang pintu tol.
Menurutnya, pemerintah sebagai regulator tidak benar-benar berjalan dengan baik. Mulai dari aturan kurangnya penerapan aturan hingga pengawasan yang rendah.
“Masalahnya regulatornya tidak bekerja dengan baik, tidak menaati semua peraturan-peraturan yang ada. Sehingga pelaksanaan di lapangan, apakah itu truk, bus, kendaraan lain juga santai-santai saja. Tilang juga enggak jalan. Sekarang polisi juga tidak menilang, yang katanya mau ETLE enggak ada kabarnya,” ucap Agus.
Dalam beberapa tahun terakhir, kecelakaan di gerbang tol kerap terjadi dan mengganggu mobilitas serta keselamatan pengguna jalan.
Seperti kecelakaan pada maret 2024 lalu, kecelakaan terjadi tabrakan beruntun di gerbang tol Halim Utara, arah Bekasi ke Tol Dalam Kota. Sebanyak tujuh kendaraan yang terlibat hingga ringsek.
Kecelakaan juga pernah terjadi Gerbang Tol Cikupa pada tahun 2021, di mana sebuah truk mengalami rem blong dan menabrak beberapa kendaraan di Gerbang Tol Cikupa, Tangerang, menyebabkan kerusakan signifikan.
Selain itu juga terdapat Kecelakaan di Gerbang Tol Kalikangkung pada 2020 yang melibatkan beberapa kendaraan.
Laka Ciawi
Diketahui, peristiwa kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi yang menewaskan delapan orang terjadi pada Selasa (4/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
Dalam insiden ini tercatat, ada tujuh unit kendaraan yang terlibat yakni satu truk dan enam kendaraan roda empat.