Jejak Kasus Reynhard Sinaga, Predator Mengerikan yang Gauli 159 Korban di Inggris, Akan Dipulangkan ke Indonesia
Fidiah Nuzul Aini February 06, 2025 10:34 AM

Grid.ID - Reynhard Sinaga merupakan predator mengerikan yang pernah gauli 159 korban di Inggris. Berikut jejak kasus sang predator yang akan dipulangkan ke Indonesia.

Melansir dari Kompas.com, Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester pada 2020.

Pria asal Indonesia ini terbukti bersalah atas 159 kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap 48 pria di Inggris dalam rentang waktu 2015 hingga 2017.

Mayoritas korbannya adalah pria muda.

Dari ratusan korban, sebanyak 136 pria Inggris mengalami pelecehan seksual, bahkan beberapa di antaranya menjadi korban berkali-kali.

Kasus ini tetap menjadi salah satu kejahatan seksual terbesar dalam sejarah Inggris.

Reynhard pun dikenal sebagai predator seksual paling kejam dalam catatan hukum Inggris.

Saat ini, ia menjalani hukuman di Penjara HMP Wakefield, Yorkshire, sebuah fasilitas dengan keamanan maksimum yang menampung sekitar 800 narapidana dengan kasus kejahatan berat.

Kronologi

Kasus Reynhard terungkap pada Juni 2017 setelah salah satu korbannya tersadar saat diserang dan berhasil melawan Reynhard.

Saat polisi menyelidiki, mereka menemukan rekaman video di ponsel Reynhard yang menunjukkan ratusan kasus pemerkosaan terhadap korban dalam kondisi tidak sadar.

Pada 2 Juni 2017, Reynhard melancarkan aksinya terhadap seorang pria di apartemennya di pusat kota Manchester.

Korban telah diberi obat bius sebelum serangan terjadi.

Reynhard diyakini menggunakan gamma hydroxybutyrate (GHB), zat yang dapat menekan sistem saraf, untuk melumpuhkan korbannya.

Setelah korban tidak sadarkan diri, Reynhard pun mulai melakukan tindakan pelecehan seksual.

Namun, berbeda dari korban-korban sebelumnya, pria yang berprofesi sebagai atlet itu tiba-tiba tersadar saat serangan terjadi.

Terjadi perkelahian antara keduanya hingga menyebabkan Reynhard babak belur.

Korban kemudian menghubungi layanan darurat untuk melaporkan upaya pemerkosaan yang dialaminya.

Tak lama setelah kejadian, paramedis tiba di lokasi dan membawa Reynhard ke rumah sakit.

Sementara itu, korban sempat ditahan polisi karena diduga melakukan tindakan kekerasan.

Saat akan diborgol, korban menyerahkan ponsel Reynhard yang berhasil diamankannya.

Pada awalnya, polisi kesulitan mengakses ponsel tersebut karena Reynhard terus memasukkan kode yang salah.

Namun, setelah berbagai upaya, akhirnya ia memberikan kode yang benar.

Begitu ponsel berhasil dibuka, polisi menemukan rekaman yang menunjukkan kejahatan Reynhard terhadap para korban.

Dari sinilah seluruh aksi kejahatan Reynhard terungkap. Ia pun resmi ditahan dan didakwa atas kasus pemerkosaan serta kekerasan seksual.

Kabar terbaru, Reynhard Sinaga akan dipulangkan ke Indonesia karena permintaan orang tuanya.

Orang tua Reynhard Sinaga bahkan meminta bantuan pemerintah Indonesia untuk memulangkan anaknya dari penjara Inggris.

Melansir dari Poskupang.com, Permintaan tersebut disampaikan kepada perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI (Kemenko Kumham Imipas), yang kini tengah menjalin pembicaraan dengan pihak Pemerintah Inggris.

Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional Kemenko Kumham Imipas, Ahmad Usmarwi Kaffah, mengungkapkan bahwa proses pemulangan Reynhard Sinaga (41) akan segera dibahas dengan Kedutaan Besar Inggris.

Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Tangerang, Selasa (4/2/2025).

"Kami akan sekuat tenaga untuk mengembalikan yang bersangkutan. Pihak Kedutaan Besar Inggris dalam waktu dekat akan bernegosiasi dengan kami. Mudah-mudahan kita bisa mengembalikan," ujar Ahmad.

Ahmad juga menyatakan telah bertemu dengan orangtua Reynhard, Saibun Sinaga dan Normawati Silaen.

Menurutnya, orangtua Reynhard mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan anak mereka yang saat ini berada di penjara Wakefield, Yorkshire.

"Permintaan dari orangtua itulah yang memperkuat kita untuk melakukan repatriasi. Proses ini pasti berbeda dengan yang sudah dilakukan dengan Australia, Filipina, dan Perancis. Proses di sini adalah pertukaran narapidana, itu yang kita inginkan," jelasnya.

Ia menambahkan, orangtua Reynhard menangis saat menyampaikan keinginan mereka agar anaknya dipulangkan.

"Kami sudah menanyakan apakah orangtuanya setuju, dan mereka menangis, ingin anaknya dipulangkan. Sejauh ini, mereka mendapat kabar bahwa Reynhard kesulitan berkomunikasi karena penjara sangat tertutup," kata Ahmad, seperti dikutip Channel News Asia (CNA).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.