GridHEALTH.id -Ibuprofentermasuk ke dalam kelompok obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID/nonsteroidal anti-inflammatory drugs).
Menurut laman WebMD, obat tersebutdigunakan untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan menurunkan demam.
Obat ibuprofen bekerja dengan menghalangi produksi tubuh dari zat alami tertentu yang menyebabkan peradangan.
Efek inilah yang membantu mengurangi pembengkakan, nyeri, atau demam.
Ibuprofen memangtermasuk obatyang dijual bebas di pasaran (OTC/over the counter) atau bisa dibeli tanpa resep dokter.
Meski demikian, penting untuk diketahuibahwatidak semua orang disarankanmengonsumsi obat tersebut.
Dilansir darinhs.uk, ada orang yang boleh dan tidak boleh minum obat ibuprofen.
Lantas siapa sajakah orang-orang tersebut?
Berikut daftar selengkapnya:
Siapa yang bisa minum ibuprofen?
Kebanyakan orang dewasa dan remaja berusia 17 tahun ke atas dapat mengonsumsi ibuprofen.
Untuk di bawah 17 tahun, baca informasitentang aturan pakanibuprofen untuk anak-anak.
Siapa yang mungkin tidak bisa minum ibuprofen?
Jangan minum ibuprofen melalui mulut atau mengoleskannya ke kulit jika kita:
- Pernah mengalami reaksi alergi atau gejala seperti mengi, pilek, atau reaksi kulit setelah mengonsumsi aspirin, ibuprofen, atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya seperti naproxen.
- Sedang hamil
Untuk memastikan tablet, kapsul, butiran atau cairan ibuprofen aman untuk kita, beri tahu dokter atau apoteker jika kita:
- Pernah mengalami pendarahan di perut atau lubang (perforasi) di perut yang disebabkan oleh NSAID.
- Memiliki lubang (perforasi) di perut, pendarahan di perut atau sakit maag lebih dari sekali.
- Memiliki masalah kesehatan yang berarti memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami pendarahan.
- Mengalami gagal jantung parah, gagal ginjal parah, atau gagal hati parah.
- Sedang mencoba untuk hamil.
- Memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
- Memiliki penyakit jantung atau gagal jantung ringan sampai sedang, atau pernah mengalami stroke.
- Memiliki masalah ginjal atau hati.
- Menderita asma, demam, atau alergi.
- Menderita penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
- Menderita cacar air atau herpes zoster sebab mengonsumsi ibuprofen dapat meningkatkan kemungkinan infeksi dan reaksi kulit tertentu.
Sementara itu, jikaberusia di atas 65 tahun, ibuprofen dapat membuatkita lebih mungkin terkena sakit maag.
Dokter akan meresepkan obat untuk melindungi perut jika menggunakan ibuprofen untuk kondisi jangka panjang.
Untuk memastikan ibuprofen yang dioleskan ke kulit aman, beri tahu dokter atau apoteker jika kita memiliki:
- Masalah ginjal.
- Asma, demam, atau alergi.
- Sakit maag.