TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan Almaida (51), warga Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, terungkap setelah penyidik menemukan kerangka di rumah Sunardi (44).
Almaida dibunuh pada November 2022 lalu dan jasadnya dimasukkan ke septic tank.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, mengatakan Sunardi menyembunyikan kematian istrinya dengan mengarang cerita korban meninggalkan rumah.
"Kalau keluarga Almaidah nanya ke pelaku, pelaku ngomong tidak pernah bertemu dengan korban," ungkapnya, Rabu (5/2/2025), dikutip dari TribunBekasi.com.
Warga sekitar tak mencurigai Sunardi sebagai pelaku pembunuhan Almaida.
Sunardi bekerja sebagai kuli bangunan dan jarang pulang ke rumah.
"Karena keluarga korban ini dari Banyumas, pengakuan tersangka pada saat datang ke rumah ini tidak ada saksi yang melihat makanya pada saat tersangka ditanya keluarga korban peristiwa yang pertama dulu tidak pernah bertemu dengan almarhum," imbuhnya.
Diketahui, Sunardi ditangkap usai membunuh penagih utang bernama Sri Pujiyanti.
Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap Sunardi juga membunuh istrinya dan penyidik membongkar septic tank untuk mengevakuasi kerangka.
Anak kandung Almaida, Edi Rianto (31), berulang kali menanyakan keberadaan ibunya ke Sunardi namun tak ada respon.
Edi menceritakan ibunya pergi ke rumah Sunardi di Bekasi tiga tahun lalu dan tak ada kabar.
Edi semakin curiga saat menerima pesan SMS yang berisi permintaan untuk tidak mencari keberadaan ibunya.
"Iya, dibilang saya jangan nyari karena lagi jauh," ucapnya.
Edi kemudian membuat laporan orang hilang ke Polsek Serang Baru.
Namun, polisi tak menemukan keberadaan Almaida sehingga Edi berinisiatif mendatangi rumah Sunardi.
Di sana, Edi diusir istri pertama Sunardi yang mengaku tak mengetahui keberadaan korban.
"Ya sama istri (diusir). Saya minta info dia ke mana gitu. Karena baju-baju dia (korban) masih ada di sini, sama dokumen saya," bebernya.
Kasus kematian Almaida menemui titik terang setelah Sunardi ditangkap atas kasus pembunuhan Sri Pujiyanti.
Saat diperiksa, Sunardi mengaku telah membunuh Almaida dan membuang jasadnya ke septic tank.
Edi Rianto, menceritakan tabiat buruk Sunardi selama menikah dengan ibunya.
Menurut Edi, Sunardi tempramental dan sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Emang dia (pelaku) itu suka KDRT. Itu sejak KDRT saya tinggal sama ibu. Pernah saya usir, ditemuin lagi. Saya pikir ini orang enggak baik," tukasnya.
Tersangka juga sering mengonsumsi miras dan bermain judi.
Sunardi sering meminta uang dengan alasan untuk modal usaha, tetapi uang tersebut digunakan untuk berjudi.
"Minta uang bilangnya buat usaha tapi habis buat main judi," tandasnya.
Ia menerangkan ibunya adalah istri kedua, sedangkan istri pertama Sunardi berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
"Sama ibu saya sempat pisah ranjang enam bulan pada 2021. Terus balik lagi itu," lanjutnya.
(Mohay) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)