Kerry Health and Nutrition Institue Bahas Tren Kesehatan dan Nutrisi di Asia Tenggara dalam Sebuah Acara Diskusi Panel di Singapura
GH News February 07, 2025 10:05 AM
Singapura, (ANTARA/PRNewswire)- Hidup sehat pada masa tua dan usia panjang, kesehatan perempuan, nutrisi yang mudah didapatkan, serta penurunan kadar garam merupakan topik-topik utama yang muncul dalam diskusi panel pertama yang digelar Kerry Health and Nutrition Institute (KHNI) di Singapura.
  • Nutrisi yang Mudah Didapatkan: Edmond Scanlon, CEO, Kerry Group: "Konsumen menaruh kepercayaan pada sistem pangan. Untuk itu, kami bertanggung jawab memastikan kandungan produk makanan yang baik bagi konsumen. Nutrisi yang mudah didapatkan harus menyeimbangkan lima pilar--kemudahan, nutrisi, aspek keberlanjutan, biaya, dan cita rasa. Jika produk pangan tidak dapat ditawarkan kepada segmen pasar yang luas, maka produk tersebut bukan termasuk nutrisi yang mudah didapatkan." Meski demikian, 75% pangan dunia hanya berasal dari 12 tanaman dan lima hewan[1]. Akibatnya, satu penyakit dan hama dapat memusnahkan seperlima pasokan pangan manusia, seperti dijelaskan Oliver Truesdale-Jutras.
  • Hidup Sehat pada Masa Tua dan Usia Panjang: Pada 2030, 32% penduduk Asia Pasifik akan berusia di atas 50 tahun[2]. Maka, kualitas hidup sangat penting. Setelah usia 30 tahun, tubuh manusia kehilangan 5-8% massa otot per dekade. Makanan kaya protein dan olahraga harus dilakukan untuk melawan kehilangan massa otot, seperti dipaparkan Dr. Aoife Marie Murphy.
  • Kesehatan Perempuan: Sekitar 80% perempuan menopause mengalami gejala panas pada tubuh (hot flush), suasana hati yang berubah-ubah, serta kehilangan memori[3]. Untuk itu, pola makan yang benar sangat penting, seperti dijelaskan Dr. Aoife Marie Murphy. "Perempuan harus mempelajari peran pola makan yang benar terhadap kesehatan tubuh dan jiwa." Sejumlah mineral, seperti kalsium dan magnesium juga berperan vital. "Jika Anda tidak mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang tepat, perkembangan tubuh Anda akan mandek. Perempuan harus membangun kesehatan tulang sedini mungkin," pungkas Dr. Kalpana Bhaskaran.
  • Penurunan Kadar Garam: Kadar garam yang berlebihan mengakibatkan tekanan darah tinggi dan penyakit pembuluh darah jantung, bahkan berkontribusi terhadap 1,89 juta kasus kematian per tahun[4]. Angelia Teo berkata: "Pada era simulasi yang terjadi saat ini, apakah produsen makanan melakukan simulasi tentang cita rasa garam, serta mengubah cara meningkatkan pengalaman sensoris konsumen, tanpa memakai garam?"
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.