Pria di Bandung Lakukan Pungutan Liar ke Bus Pariwisata, Polisi: Sudah Minta Maaf
Tiara Shelavie February 07, 2025 12:39 PM

TRIBUNNEWS.COM - Aksi pungutan liar atau pungli terjadi di Bandung, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025).

Pungutan liar tersebut dilakukan oleh pengendara motor yang menawarkan jadi tour guide bus pariwisata di Bandung.

Video praktik pungli tersebut pun ramai beredar di media sosial.

Pihak kepolisian pun sudah merespons video pungli ini.

Kapolsek Cibeunying Kidul, Kompol Suparman menuturkan, pihaknya telah mengamankan orang yang ada di video tersebut.

Selain itu, Suparman juga meminta maaf ke warga Bandung, karena video tersebut bisa merugikan sejumlah pihak.

"Kami juga meminta maaf kepada warga Bandung yang merasa dirugikan. Yang jelas, kami siap melayani masyarakat."

"Tadi, ada tiga yang kami coba minta klarifikasi dengan pihak manajemen kafenya. Kami tinggal menunggu dari pihak yang dirugikan," katanya dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (6/2/2025).

Ia berharap, kasus seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Sementara itu, pria yang melakukan pungli tersebut, Asep (39) mengaku ia dan temannya dari Pangkalan ojek Bojong Koneng.

Ia melakukan pungutan liat ke bus pariwisata yang hendak menuju sebuah kafe, Rabu (5/2/2025).

"Saya Asep perwakilan teman-teman meminta maaf ke rombongan yang kemarin datang ke kafe De Tuik, mungkin ke depannya saya akan meminta izin dahulu ke pihak kafe," katanya.

Manajemen Kafe, Yusuf menuturkan, biasanya apabila ada bus yang akan datang ke kafe, mereka ada koordinasi dengan tukang ojek setempat karena jalanannya sempit.

"Kalau yang sudah reservasi biasanya nanti sama ojek setempat dikawal. Itu sudah biasa."

"Dan ada tarif khusus biasanya yang kami berikan," ujarnya.

Namun, bus yang datang kemarin tidak ada koordinasi.

"Tapi, kalau kejadian kemarin tak ada koordinasi, tamunya datang, makan, kemudian pulang lagi," katanya seraya menyebut tamunya berasal dari Jakarta dengan jumlah 20 orang.

Sudah Kerap Terjadi

Kapolsek Cibeunying Kidul, Kompol Suparman kepada Tribun Jabar juga mengakui bahwa sudah biasa ada koordinasi antara pihak kafe dan pihak ketiga.

"Ya yang ada di bus ini mau ke kafe dan memang tak ada koordinasi dikawal oleh ojek-ojek yang ada di wilayah setempat," kata Suparman, Kamis.

Suparman menambahkan, pihaknya telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai klarifikasi.

"Yang jelas, kami siap melayani masyarakat. Tadi, ada tiga yang kami coba minta klarifikasi dengan pihak manajemen kafenya. Kami tinggal menunggu dari pihak yang dirugikan," pungkasnya. 

Diketahui, sebuah video viral di media sosial yang menunjukkan dua orang pria tengah melakukan pungli terhadap bus pariwisata di Jl Bojong Koneng, Sukapada, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Rabu (5/2/2025).

Dalam video yang beredar tersebut, sejumlah ojek pangkalan atau opang menghentikan laju bus yang hendak melewati jalan untuk menuju kafe yang berada di sana.

Para opang tersebut memaksa kepada sopir bus pariwisata tersebut agar bisa melakukan pengawalan hingga sampai di lokasi.

Meskipun sudah mendapat penolakan, para opang tersebut tetap mengawal bus sampai tujuan.

Sesampainya di tujuan, mereka meminta sejumlah uang.

Pihak bus lantas memberikan Rp50 ribu, tetapi mereka tidak terima.

Para opang tersebut kembali menghampiri bus dan baru menerima ketika diberi Rp100 ribu.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Muhamad Nandri Prilatama/Rheina Sukmawati)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.