Kisah Annisa, Anak Buruh Harian Lulusan Terbaik Kedokteran Undip
GH News February 07, 2025 10:05 AM
JAKARTA - Ini adalah kisah Annisa Himmatul Aulia. Annisa adalah anak dari buruh harian lepas yang berhasil menjadi lulusan terbaik Kedokteran Undip. Annisa membuktikan keterbatasan ekonomi bukan penghalang untuk mencapai kesuksesan di bidang akademik.

Anak dari M Mahfudi yang sehari-harinya sebagai buruh harian lepas dan Titin Nor Alina yang ikut membantu perekonomian keluarga kecilnya ini dengan menjahit itu berhasil menjadi dokter lulusan Universitas Diponegoro dengan IPK 3,96 dalam sumpah dokter ke-248 Undip pada 3 Februari 2025.


Penerima KIP Kuliah


Tekad dan kerja kerasnya menembus batas ekonomi dan menjadi lulusan terbaik Kedokteran Undip ini tak lepas dari beasiswa yang ia raih.

Annisa menjadi penerima beasiswa penuh Bidikmisi (sekarang Kartu Indonesia Pintar Kuliah/KIP Kuliah sehingga biaya kuliah kedokterannya pun ditanggung negara, plus ia mendapat bantuan biaya hidup.


Annisa juga mendapatkan Smart Scholarship yang kemudian berlanjut ke Bright Scholarship dari YBM Brillian. Beasiswa ini tidak hanya menanggung biaya kuliah, tetapi juga memberikan asrama selama dua tahun serta pembinaan intensif.

Annisa pun semenjak di bangku pendidikan menengah aktif berorganisasi. Ia tergabung dalam Gerakan Tunas Bangsa, program yang membantunya mendapatkan beasiswa pengembangan diri dan tunjangan bulanan sebesar Rp100.000.


Alumnus MAN 2 Kudus Sarat Prestasi


Annisa berhasil masuk Undip melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SNMPTN) karena mempunyai banyak prestasi, antara lain:

- Juara 1 Olimpiade Sains Nasional (OSN) Kabupaten Kudus (2018)

- Juara 1 OSN Provinsi Jawa Tengah (2018)

- Medali Perunggu OSN Nasional di Padang, Sumatera Barat (2018)

- Juara 1 Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Biologi Kabupaten Kudus

- Juara 2 KSM Biologi Provinsi Jawa Tengah

- Medali Perak KSM Nasional di Bengkulu (2018)

Ingin Jadi Dokter Bermula dari Buku


Perjuangannya menjadi dokter bermula saat ia menemukan buku berjudul I Am Doctorpreneur di sekolahnya di MAN 2 Kudus. Angan-angannya pun terbang tinggi ingin menjadi dokter.

Namun ia pun tahu keinginannya menjadi dokter itu harus ditebus dengan biaya kuliah yang sangat mahal.

"Sempat berpikir memilih jurusan lain karena tahu biaya kedokteran mahal. Tapi saat kelas 10, ada kakak kelas yang masuk kedokteran lewat beasiswa, dari situ saya kembali yakin bisa mengejar mimpi ini," katanya, dikutip dari laman Pendis Kemenag, Jumat (7/2/2025).

Hingga akhirnya ia berhasil masuk Fakultas Kedokteran Undip melalui jalur undangan, mendapatkan beasiswa KIP Kuliah, sampai ia pun berhasil menjadi lulusan terbaik .

Mahasiswa Aktif Berorganisasi dan Kegiatan Sosial


Annisa semakin aktif dalam kegiatan sosial, mengajar anak-anak TPQ, siswa SD di Desa Penawangan, Kabupaten Semarang, hingga membantu siswa SMA mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi.

Selain berprestasi di akademik dan aktif dalam pengabdian masyarakat, Annisa juga tergabung dalam berbagai organisasi:

- Mahasiswa Pecinta Alam FK (Maladica) – Sebagai sekretaris

- Rohis Fakultas (Avicenna) – Sekretaris bidang penelitian dan pengembangan

- Rohis Jurusan – Anggota aktif

- Pelatihan Kepemimpinan SSC (Salman Spiritual Camp) ITB

Menggapai Impian di Tengah Keterbatasan


Setelah menyelesaikan studi kedokterannya, Annisa menjalani program co-assistant (koas) di Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Setiap hari ia menempuh perjalanan dari kosnya di Bulusan, Tembalang, dengan jarak hampir satu jam menuju rumah sakit. Semua kesulitan itu ia lalui dengan ketekunan dan semangat yang tak pernah padam.

Kini, Annisa tidak hanya berhasil menjadi dokter , tetapi juga membawa kebanggaan bagi keluarganya. Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda yang tengah berjuang menggapai mimpi di tengah keterbatasan.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.