Distribusi Elpiji 3 Kg di Kota Kediri Dipastikan Terkendali, Masyarakat Diminta Tak Panik
Dwi Prastika February 07, 2025 12:30 PM

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Melia Luthfi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pemkot Kediri memastikan distribusi dan ketersediaan elpiji 3 kg masih dalam kondisi aman.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardani, menegaskan, tidak ada kendala berarti dalam penyaluran gas bersubsidi ini.

Menurut Wahyu, distribusi elpiji 3 kg tetap berjalan sesuai prosedur, yakni dari agen ke pangkalan.

Selain itu, aturan terbaru masih mengizinkan pengecer, yang kini disebut sebagai sub pangkalan, untuk menjual maksimal 10 persen dari kuota yang dimiliki pangkalan.

"Kami tadi menghadirkan beberapa stakeholder terkait distribusi elpiji 3 kg. Kami hadirkan Pertamina, Hiswana Migas, Tim Pengendali Inflasi Kota Kediri, APH (aparat penegak hukum. kejaksaan dan kepolisian), serta media," kata Wahyu, Jumat (7/2/2025).  

Meski stok saat ini masih mencukupi, pemerintah daerah masih menunggu penetapan kuota elpiji 3 kg untuk tahun 2025 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Hingga saat ini, Kota Kediri masih menggunakan kuota tahun lalu sebesar 17.097 metrik ton.

"Kami masih menunggu keputusan dari Kementerian ESDM dan Dirjen Migas. Kemungkinan kuota baru akan turun pada akhir Februari," tambahnya.  

Wahyu mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan pembelian berlebihan karena stok yang ada masih cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.

Wahyu menegaskan, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk panik.

"Kami berharap masyarakat di Kota Kediri tidak panic buying karena secara kuota tercukupi dan cukup untuk kebutuhan di Kota Kediri," katanya.  

Selain itu, Wahyu juga menyoroti harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu Rp 18.000 per tabung.

Ia mengingatkan agar harga di tingkat pengecer tetap dalam batas yang wajar.  

Wahyu berharap para pengecer tidak mengambil keuntungan yang berlebihan.

Sebagai langkah pengawasan, Disperdagin telah mengeluarkan surat edaran kepada kelurahan agar membantu memantau distribusi elpiji 3 kg di wilayahnya masing-masing.

Hal ini dilakukan agar harga tetap terkendali dan stok tetap tersedia di tingkat masyarakat.  

"Kami sudah mengeluarkan surat edaran ke kelurahan agar mereka ikut mengawasi peredaran elpiji 3 kg," jelas Wahyu.

Langkah ini diambil agar pemerintah dapat dengan cepat menindak pangkalan atau pengecer yang menjual di atas HET.  

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.