Indonesia Social Insight (IDSIGHT) melakukan riset dengan mencuplik konten di sejumlah media sosial yang dibuat pada pertengahan Januari 2025, dengan pertimbangan hampir semua kementerian/badan telah selesai dengan penataan organisasi dan para menteri/kepala badan telah banyak melakukan aktivitas publik, lebihlebih bagi namanama baru yang kurang dikenali umum.
Riset dilakukan dengan pengumpulan data dari 4 platform media sosial, yaitu Instagram, Twitter/X, Facebook Fanpage, dan Tiktok.
Berdasarkan laporan Data Digital Indonesia 2024 yang dirilis oleh We Are Social, keempat platform tersebut paling banyak digunakan dan menjadi favorit oleh masyarakat Indonesia dari rentang usia 14 sampai 64 tahun.
Data mencakup konten dari akun resmi media sosial yang dimiliki menteri/kepala badan, atau akun yang dibuat oleh komunitas fanbase yang aktif membagikan konten pejabat bersangkutan.
Jika tidak tersedia, data diambil dari konten kementerian/badan.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan analisis sentimen yang memberikan nilai positif, netral, dan negatif terhadap tanggapan publik terhadap konten/postingan yang dibuat tersebut.
Analisis dibantu dengan mesin indepth social media analytics yang bisa membaca isi percakapan dengan memahami emosi manusia.
Meskipun tidak menggambarkan keseluruhan populasi, penggunaan media sosial di Indonesia mempunyau jangkauan yang sangat luas dan mencerminkan beragam opini publik.
Dengan mengkombinasikan persepsi yang terbentuk dari 4 platform dengan karakteristik pengguna yang berbedabeda, diasumsikan bisa didapatkan gambaran yang lebih objektif.
“Di antara 55 nama menteri/kepala badan yang masuk dalam penilaian, peringkat terbaik paling tinggi diraih oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani (65,4 persen),” ujar Direktur Komunikasi IDSIGHT Johan Santosa dalam keterangannya, Jumat (7/2/2024).
Sudah menjabat sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Johan menjlai keandalan Sri Mulyani dalam menjaga postur keuangan negara diakui secara luas oleh publik.
"Hanya saja terdapat cukup banyak penilaian negatif (25,8%), khususnya berkaitan dengan sentimen publik tentang pajak yang berkaitan pula dengan rencana penerapan PPN 12?n aplikasi digitalisasi perpajakan Coretax yang dinilai belum siap untuk digunakan,” kata Johan.
Peringkat terbaik kedua diduduki oleh Erick Thohir dengan persentase 61,2%.
Adapun posisi Menteri BUMN sudah disandang Erick sejak masa Presiden Jokowi periode kedua.
Latar belakang Erick sudah dikenal luas sebelumnya sebagai pengusaha dan pebisnis olahraga, hingga kini menjabat ketua umum PSSI.
Polemik terkait dicopotnya pelatih sepakbola asal Korea Selatan Shin Taeyong menjadi faktor utama tingginya penilaian negatif terhadap Erick Thohir (32,5%).
"Meskipun tidak terkait langsung dengan jabatannya di pemerintahan, faktor ketokohan Erick Thohir membuat persoalan sepakbola tidak bisa dipisahkan dari politik dalam persepi publik,” lanjut Johan.
Penilaian tertinggi berikutnya disandang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kembali dipercaya oleh Presiden Prabowo untuk bergabung dalam pemerintahan.
AHY diangkat Jokowi sebagai Menteri ATR/BPN tidak lama setelah pencoblosan Pilpres 2024.
AHY pada pemerintahan PrabowoGubran bersama para petinggi partai politik lainnya diberi amanat menduduki posisi Menko, dengan bidang infrastruktur dan pembangunan wilayah.
“Tingginya penilaian publik terhadap AHY (59,3%) tidak lepas dari isu kepemimpinan nasional, di mana AHY digadanggadang sebagai rising star pada Pilpres mendatang, lebihlebih dengan latar belakang militer seperti halnya Prabowo dan SBY,” tandas Johan.
Menterimenteri lain yang mendapat penilaian terbaik antara lain Menteri Agama Nasaruddin Umar yang sebelumnya imam Masjid Istiqlal (58,5%), Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (57,1%), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti yang juga menjabat Sekretaris Umum PP Muhammadiyah (54,2%), dan Menteri Luar Negeri Sugiono (51,6%).
Selain itu ada pula Menteri Pertanian Amran Sulaiman (56,7%), Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (50,7%), dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga mantan ketua umum Golkar (48,8%).
Amran membidangi pertanian sejak periode pertama Jokowi, dan kembali diangkat setelah penggantinya Syahrul Yasin Limpo menjadi tersangka korupsi.
“Swasembada pangan menjadi fokus dalam kebijakan ekonomi Presiden Prabowo, di mana program MBG diperkirakan bakal memperbaiki produksi dan rantai pasok berbagai komoditas pangan,” pungkas Johan.
Sementara itu, dalam riset survei yang berbeda, Center of Economic and Law Studies (Celios) juga telah merilis survei 100 hari kinerja kabinet Prabowo SubiantoGibran Rakabuming Raka pada Selasa (21/1/2025).
Celios adalah lembaga penelitian independen yang fokus pada kajian makroekonomi, keadilan fiskal, transisi energi, dan kebijakan publik.
Pada 100 hari kabinet PrabowoGibran ini, terdapat menteri yang dianggap mempunyai kinerja terbaik dan terburuk.
Menteri yang dianggap berkinerja terbaik, mendapatkan nilai positif (rapor hijau). Sedangkan nilai negatif diberikan kepada menteri berkinerja terburuk (rapor merah).
Studi yang dilakukan Celios menggunakan survei berbasis expert judgment
“Panelis terdiri dari 95 jurnalis dari 44 lembaga pers kredibel yang memiliki wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah,” ungkap Celios dalam keterangan resmi yang diterima, pada Rabu (22/1/2025).
Setiap panelis diminta memberikan peringkat terkait kinerja para menteri dalam 100 hari pertama pemerintahan PrabowoGibran. Lima indikatornya, yakni:
Pencapaian program Kesesuaian rencana kebijakan dengan kebutuhan publik Kualitas kepemimpinan dan koordinasi Tata kelola anggaran Komunikasi kebijakanPara jurnalis dipilih karena dianggap memiliki akses langsung dan kemampuan untuk mengamati kinerja pejabat publik secara rutin, serta menganalisis hasil dari kebijakan dan program pemerintah.
Para jurnalis itu berasal dari berbagai fokus kanal atau bidang, seperti ekonomi, sosial dan politik, hukum dan HAM, serta energi dan lingkungan.
Berdasarkan survei Celios, Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi menteri berkinerja terbaik pada 100 hari Kabinet PrabowoGibran.
Nasaruddin memperoleh nilai mendekati 100, mencerminkan tingginya skor yang diterima terkait kebijakan di sektor agama.
Kemudian, posisi kedua diduduki oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Sedangkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti berada di urutan ketiga.
Untuk lebih lengkapnya, berikut 10 besar menteri terbaik dalam 100 hari kabinet PrabowoGibran menurut survei Celios:
Nasaruddin Umar (Menteri Agama) Meutya Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital) Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan) Yassierli (Menteri Ketenagakerjaan) Agus Gumiwang (Menteri Perindustrian) Dadan Hidayana (Kepala Badan Gizi Nasional) Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan) Arifatul Choiri Fauzi (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Budi Gunawan (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan).