Luhut: Dari Anggaran Rp 500 T, Hanya Separuh Bansos Sampai ke Tangan yang Berhak
kumparanBISNIS February 08, 2025 10:47 AM
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan besarnya anggaran bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran.
Mantan Menko Marves itu menuturkan, dalam lima tahun terakhir, hanya separuh bansos sampai ke tangan yang berhak.
"Selama lima tahun terakhir, saya melihat sendiri bagaimana efektivitas program perlindungan sosial menghadapi tantangan besar. Dari total Rp 500 triliun anggaran bansos, hanya separuh yang benar-benar sampai ke tangan yang berhak," ungkap Luhut dalam akun Instagramnya, Jumat (7/2).
Menurut Luhut, penyaluran bansos menemui sejumlah persoalan. Di antaranya data ganda, penerima yang tidak memenuhi syarat, sampai kendala tidak punya NIK.
"Dalam rangka pembenahan dan perbaikan dalam penyaluran bansos, hari ini saya berdiskusi dengan Plt Kepala BPS RI. Saya sampaikan bahwa pemerintah tengah melakukan transformasi besar melalui digitalisasi bansos, memastikan bahwa setiap bantuan sosial benar-benar tepat sasaran, tepat jumlah, dan tepat manfaat," sambungnya.
Langkah pertama, kata Luhut, membangun Data Terpadu Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), yang mengintegrasikan tiga pangkalan data utama: DTKS, Regsosek, dan P3KE.
Konsolidasi ini kemudian akan diuji silang dengan basis data kependudukan (SIAK) milik Kemendagri agar lebih akurat. Luhut mengatakan, BPS telah menyelesaikan finalisasi integrasi data ini, termasuk detail seperti nama, pendidikan terakhir, dan pekerjaan.
"Upaya ini tidak berhenti di sana. Kami juga akan menyinkronkan data penerima manfaat dengan program perlindungan sosial lainnya—bantuan sembako, subsidi listrik, dan LPG—agar kualitas data semakin baik," ujar Luhut.