Bagaimana Perbedaan Candi Langgam Jawa Tengah dan Candi Langgam Jawa Timur?
Moh. Habib Asyhad February 08, 2025 11:34 AM

Artikel ini tentangbagaimana perbedaan candi langgam Jawa Tengah dan candi langgam Jawa Timur. Semoga bermanfaat untuk para pembaca.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Meski sama-sama dipengaruhi tradisi Hindu-Buddha, nyatanya candi-candi yang ada di Jawa Tengah tidak serupa dengan candi-candi yang ada di Jawa Timur.

Lalu bagaimana perbedaan candi langgam Jawa Tengah dan candi langgam Jawa Timur, artikel ini akan memberikan penjelasannya untuk Anda.

Sebelum membahas perbedaan candi Jawa Tengah dan candi Jawa Timur, kita akan terlebih dahulu membahas tentang asal-usul istilah candi.

Asal-usul istilah candi

Mengutip Kompas.com, candi merupakanbangunan kuno yang dibuat dari batu, berupa tempat pemujaan serta penyimpanan abu jenazah raja atau para pendeta Hindu-Buddha. Beberapa contoh candi terkenal di Indonesia adalah Candi Prambanan, Candi Borobudur, Candi Penataran, dan Candi Kidal.

Kata candi mengacu pada berbagai macam bentuk dan fungsi bangunan, antara lain tempat beribadah, pusat pengajaran agama, tempat menyimpan abu jenazah para raja, dan tempat pemujaan.

Meskipun memiliki fungsi yang beraneka ragam, secara umum fungsi candi tidak dapat dilepaskan dari berbagai kegiatan keagamaan, terutama Hindu dan Buddha. Oleh sebab itu, sejarah pembangunan candi masih erat kaitannya dengan perkembangan agama Hindu dan Buddha sejak 1500 SM.

Karena sejarah agama Hindu dan Buddha berasal dari India, maka bangunan candi juga banyak yang mendapat pengaruh India dalam berbagai aspeknya, seperti teknik bangunan, gaya arsitektur, hiasan, dan sebagainya.

Asal-usul kata candi sendiri berasal dari sebuah mitologi Hindu yang menyebutkan salah satu nama untuk Durga sebagai Dewi Maut, yaitu Candika. Maka dari itu, candi dapat diartikan pula sebagai sebuah bangunan untuk memuliakan orang-orang yang sudah meninggal dunia.

Khususnya, para raja dan orang-orang tersohor pada masanya.

Seiring berjalannya waktu, candi tidak hanya dibangun oleh para penganut agama Hindu, tetapi juga dibangun oleh para penganut agama Buddha. Umat Hindu dan Buddha memiliki perbedaan tujuan terhadap pembangunan candi.

Bagi umat Buddha, candi dibangun sebagai tempat pemujaan para dewa dan dihubungkan dengan kemuliaan Buddha. Sementara itu, bagi umat Hindu, candi difungsikan sebagai tempat tiruan para dewa (tempat dewa berada).

Karena itulah terdapat perbedaan bentuk bangunan antara candi Hindu dan candi Buddha. Tapi kali ini kita tidak akan membahas tentang perbedaan candi Hindu dan candi Buddha, melainkan perbedaan candi-candi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Perbedaan candi Jawa Tengah dan Jawa Timur

Umumnya, candi-candi di Indonesiadibagi menjadi tiga jenis corak: candi bercorak Jawa Tengah bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, dan candi Jawa Timur.

Karakteristik candi di Jawa Tengah bagian utara dan selatan pada dasarnya tidak jauh berbeda. Perbedaannya hanya pada tingkat kemegahannya.

Candi-candi di Jawa Tengah bagian selatan biasanya lebih mewah dan megah daripada candi di Jawa Tengah bagian utara. Sedangkan candi-candi di Sumatera dan Bali dikelompokkan ke dalam langgam Jawa Timur karena kemiripannya.

Perbedaan yang sangat jelas terdapat di antara candi-candi bercorak Jawa Tengah dan Jawa Timur. Prof. Soekmono mengidentifikasi perbedaan gaya arsitektur (langgam) antara candi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Langgam Jawa Tengah umumnya adalah candi yang berasal dari sebelum 1000 Masehi, sedangkan langgam Jawa Timur berasal dari tahun sesudahnya.

Langgam Jawa Tengah

- Bentuk bangunan cenderung tambung

- Ata menunjukkan undakan, umumnya terdiri atas tiga tingkatan

- Puncak candi berbentuk stupa untuk candi Buddha, ratna atau varja untuk candi Hindu.

- Gawang pintu dan hiasan relung bergaya Kala-Makara, kepala Kala dengan mulut menganga tanpa rahang bawah terletak di atas pintu, terhubung dengan Makara ganda di tiap sisi pintu

- Relief, ukirannya terletak lebih tinggi dan menonjol dengan gambar bergaya naturalis

- Lokasi candi utama terletak tepat di tengah halaman kompleks candi, dikelelingi jajaran candi-candi perwara yang lebih kecil dalam barisan yang rapih

- Arah hadap bangunan umumnya ke timur

- Bahan bangunan umumnya terbuat dari batu andesit

Langgam Jawa Timur

- Bentuk bangunan cenderung tinggi dan ramping

- Atap candi merupakan kesatuan tingkatan. Undakan-undakan kecil yang sangat banyak membentuk kesatuan atap yang melengkung halus

- Puncak candi berbentuk kubus (kebanyakan candi Hindu), terkadang Dagoba yang berbentuk tabung (candi Buddha)

- Gawang pintu dan hiasan relung, makara tidak ada, hanya kepala Kala menyeringai lengkap dengan rahang bawah terletak di atas pintu

- Relief, ukiran lebih rendah (tipis) dan kurang menonjol, gambar bergaya seperti wayang kulit

- Lokasi candi utama terletak di belakang, paling jauh dari pintu masuk, dan sering kali terletak di tanah yang paling tinggi dalam kompleks candi, candi perwara tereltak di depan candi utama

- Arah hadap bangunan umumnya ke barat

- Bahan bangunan umumnya terbuat dari bata merah


Contoh candi bercorak Jawa Tengah dan Jawa Timur

Beberapa contoh candi bercorak Jawa Tengah bagian utara:

- Candi Gunung Wukir (Magelang)

- Candi Dieng (Dieng)

- Candi Gedong Songo (lereng gunung Ungaran)

Beberapa contoh candi bercorak Jawa Tengah bagian selatan:

- Candi Borobudur dan Mendut (Magelang)

- Candi Sewu dan Plaosan (Klaten)

- Candi Kalasan, Candi Loro Jonggrang (Yogyakarta)

Beberapa contoh candi bercorak Jawa Timur:

- Candi Kidal, Candi Jago, Candi Singasari (Malang)

- Candi Penataran (Blitar)

- Candi Jabung (Probolinggo)

- Candi Muara Takus (Riau)

Itulah artikel tentangbagaimana perbedaan candi langgam Jawa Tengah dan candi langgam Jawa Timur. Semoga bermanfaat untuk para pembaca.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.