MOJOKERTO - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah ( Mendikdasmen ) Abdul Mu'ti mengonfirmasi bahwa pemotongan anggaran sebesar Rp8 triliun di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak akan memengaruhi anggaran untuk pendidikan, seperti Program Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP). Pemotongan ini justru akan memperkuat efisiensi di seluruh Kementerian, termasuk pengelolaan anggaran yang lebih sederhana.

Hal itu disampaikan Abdul Mu'ti setelah meresmikan Gedung Mutia Exhibition Center di SMK Muhammadiyah Tiga, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jaa Timur, Sabtu (8/2/2025). Ia menjelaskan bahwa meski terjadi pemotongan, anggaran untuk program-program pendidikan seperti BOS dan PIP yang ditujukan untuk seluruh siswa di Indonesia tetap terjaga dan tidak terpengaruh.

Abdul Mu'ti menegaskan pemotongan anggaran ini merupakan bagian dari upaya efisiensi yang diarahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, efisiensi ini tidak hanya berlaku pada anggaran pendidikan, tetapi juga mencakup berbagai aspek operasional di dalam kementerian, seperti rapat, perjalanan dinas, dan penyelenggaraan acara.



"Semua perjalanan dinas, termasuk perjalanan menteri, akan menggunakan kelas ekonomi. Selain itu, saat melakukan kunjungan ke daerah, pejabat kementerian akan menginap di fasilitas guest house yang ada," katanya.

Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah ini menegaskan kebijakan efisiensi ini bertujuan untuk membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lebih hemat dan lebih fokus pada program yang bermanfaat langsung bagi siswa dan masyarakat.

Sebelumnya, Abdul Muhti meresmikan Gedung Mutia Exhibition Center di SMK Muhammadiyah Tiga. Gedung dua lantai tersebut akan dilengkapi dengan peralatan listrik yang akan digunakan siswa Muhammadiyah Tiga dalam pelajaran praktik, sebagai upaya mendukung keterampilan dan pendidikan teknis bagi para siswa.