Populer Nasional: Menteri Bercanda hingga Kasus Ibu Siswa SPN Polda Jabar Tak Terima Anak Dipecat
GH News February 11, 2025 09:04 AM

Berikut kabar populer di kanal nasional dalam 24 jam terakhir di Tribunnews.com.

Berita populer nasional pertama datang dari candaan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono saat ditanya kabar kasus pagar laut misterius.

Menteri Trenggono justru menyebut isu permasalahan Elpiji 3 Kg lebih mencuat daripada isu pagar laut.

Kemudian populer berikutnya adalah sosok Veronica Putri Amalia ibunda dari siswa SPN Polda Jabar, Valyano Boni yang mengalami pemecatan.

Veronica tak terima anaknya dipecat dari SPN Polda Jabar dan kasus ini sampai kepada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Polda Jabar dan Komisi III DPR RI.

Populer nasional berikutnya yakni berita tentang Kepala Desa Kohod, Arsin yang mangkir dari panggilan Bareskrim Polri dan Kejaksaan Agung.

Ia mangkir dari pemeriksaan keterangan tentang kasus pagar laut misterius di Tangerang.

Lalu kabar selanjutnya adalah sosok Agus Hartono yang viral.

Narapidana kasus korupsi yang menghuni Lapas Kedungpane Semarang itu kepergok keluar lapas.

Diketahui Agus kepergok makan bersama keluarga di sekitar Semarang.

Buntut kasus tersebut, Agus bakal dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.

Berikut berita populer nasional Tribunnews.com dalam sehari terakhir:

1. Candaan Menteri

Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono, mengklaim masalah pagar laut di berbagai daerah, termasuk di perairan Tangerang, Banten, telah selesai.

Ia mengatakan, apabila ingin bertanya mengenai kasus pagar laut, hal tersebut telah diurus oleh pihak Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

"Pagar laut kan udah selesai, urusannya kalau soal pagar laut ke ATR itu," kata Trenggono di Istana Kepresidenah setelah bertemu Prabowo Subianto, Sabtu (8/2/2025), dikutip dari YouTube MetroTV News.

 Lebih jauh, Trenggono mengungkapkan pertemuannya dengan Prabowo bukan untuk membahas pagar laut, melainkan pangan menjelang Ramadan 2025.

Saat disinggung lagi mengenai progres kasus pagar laut, Trenggono justru bercanda isu yang sedang mencuat saat ini adalah permasalahan LPG 3 kg.

"Sekarang kan sudah LPG, masa ditanyain lagi? Hahaha," ujarnya sembari tertawa.

SELANJUTNYA>>>

2. Sosok Veronica

Valyano Boni Raphael, siswa bintara di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat, sedang menjadi perbincangan publik.

Valyano Boni Raphael dipecat dari SPN Polda Jabar enam hari sebelum pelantikannya sebagai anggota Polri pada 3 Desember 2024.

Karena merasa tidak terima dengan keputusan tersebut, orang tua Valyano akhirnya melaporkan peristiwa tersebut kepada Komisi III DPR RI.  Awalnya ibunda Valyano Boni Raphael, Veronica Putri Amalia, mengaku bahwa anaknya memang pernah dikeluarkan dari TNI AL karena saat itu anaknya memang mengalami depresi. 

"Status anak kami dikeluarkan dari TNI betul depresi karena saya yang memaksa anak kami waktu masuk TNI, jadi tidak sesuai hati nurani karena dia ingin masuk polisi," kata Veronica Putri Amalia, dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan Komisi III DPR RI, Kamis (6/2/2025).

Namun, menurut Veronica, Valyano tidak lolos polisi bukan karena depresi, melainkan karena buta warna parsial.

"Anak kami tidak bisa masuk polisi karena anak kami buta warna parsial dan bisa masuk TNI dengan jalur menembak. Depresinya anak kami karena memang tidak sesuai dengan keinginan hati nuraninya dia," ucap Veronica. 

Sang ibu meragukan bahwa Valyano mengalami depresi selama mengikuti pendidikan di SPN Polda Jabar.

 Veronica Putri Amalia menyampaikan bahwa anaknya didiagnosis mengidap Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik.

SELANJUTNYA>>>

3. Kades Kohod Mangkir

Kepala Desa Kohod, Arsin bin Sanip tak memenuhi panggilan Bareskrim Polri dan tak mengindahkan permintaan Kejaksaan Agung terkait pengusutan kasus pagar laut di Tangerang Banten.

Kejaksaan Agung dan Bareskrim Polri saat ini sedang mengusut kasus pagar laut di Tangerang Banten yang belakangan ini menjadi sorotan publik.

Kejaksaan Agung saat ini sedang mengusut kasus dugaan korupsi di balik terbitnya Sertifikat Hak Guna Bangun (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di area pagar laut Tangerang.

Sementara Bareskrim Polri mengusut dugaan pemalsuan dokumen terkait terbitnya SHGB dan SHM pagar laut.

Penanganan kasus pagar laut Tangerang yang dilakukan Bareskrim Polri saat ini sudah memasuki tahap penyidikan, sementara penanganan di Kejaksaan Agung masih tahap pengumpulan bahan keterangan (pulbaket).

Kades Kohod Arsin Mangkir Dari Panggilan BareskrimKades Kohod Tangerang, Arsin bin Sanip diketahui mangkir dari undangan Bareskrim Polri untuk diklarifikasi soal kasus dugaan pemalsuan surat izin di lahan pagar laut Tangerang.

“Jadi, kepala desa, kami sudah memanggil (diundang untuk klarifikasi), tapi belum hadir,” ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2025).

Namun, undangan klarifikasi dari Bareskrim Polri kepada Arsin tidak bersifat memaksa karena kasus masih dalam tahap penyelidikan saat itu.

SELANJUTNYA>>>

Seorang narapidana (napi) harusnya mendekam di lembaga pemasyarakatan (lapas).

Namun itu tidak berlaku bagi terpidana kasus korupsi, Agus Hartono.

 Dia ketahuan makan di salah satu restoran di Semarang, Jawa Tengah, bersama keluarganya.

Agus Hartono adalah napi yang telah divonis 10,5 tahun atas kasus korupsi.

Dia seharusnya berada di dalam Lapas Kelas 1 Semarang.

Dikutip dari Tribun Jateng, Agus Hartono disebut keluar dari lapas tanpa izin dan akhirnya ditangkap kejaksaan.

Agus keluar dari lapas saat jajan di sebuah resto tanpa izin sehingga kepergok pihak Kejaksaan di Jawa Tengah pada pertengahan Januari 2025 lalu.

Hal ini membuat Agus Hartono dipindah ke Lapas Super Maximum Security Nusakambangan dari Lapas Kedungpane Semarang.

SELANJUTNYA>>>

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.