GridOto.com - Pembalap baru tim Red Bull KTM Tech3, Maverick Vinales, masih belum menemukan performa terbaiknya bersama motor KTM RC16 pada tes MotoGP Sepang.
Maverick Vinales mengawali tes Sepang dengan catatan waktu 1 menit 58,522 detik, meraih P13 pada hari pertama.
Kemudian mempertajam waktunya menjadi 1 menit 57,865 detik pada akhir tes MotoGP Sepang, namun masih tertinggal 1,372 detik dari Alex Marquez sebagai rider terkencang.
Vinales mengungkap bahwa masih banyak hal yang membuatnya kesulitan karena motornya ternyata berbeda dengan yang sudah dipakainya.
Ayah dua anak yang sudah pernah memakai motor Suzuki, Yamaha dan Aprilia ini menilai KTM RC16 sedikit lebih sulit ditaklukkan.
"Yang paling penting adalah feeling terhadap motor, bukan hanya catatan waktu. Di Thailand nanti kami harus benar-benar memahami DNA motor ini, baru setelah itu aku bisa mengambil langkah berikutnya," kata Vinales, dilansir GridOto.com dari Todocircuito.
Perbedaan besarnya ada saat pengereman, yang memaksanya untuk berganti gaya dibandingkan dengan motor-motor sebelumnya.
Hal ini tidak sesuai bayangannya karena awalnya ia menganggap KTM RC16 akan lebih mudah ditaklukkan, terutama karena pengalamannya.
"Aku masih bermasalah dengan pengereman dibandingkan Brad dan Pedro. Aku belum menemukan cara terbaik untuk memaksimalkan sistem pengereman KTM karena gayanya sangat berbeda dari motor yang biasa kukendarai," ungkap Vinales.
"Aku terbiasa menyerang tikungan secara lurus dan memanfaatkan grip maksimal dari roda depan. Tapi KTM benar-benar berbeda," jelasnya.
Hal itu membuat Vinales agak kesulitan melibas tikungan tertentu, yang membutuhkan kecepatan tinggi saat memasukinya.
"Aku masih punya sedikit masalah dengan kecepatan saat masuk tikungan, terutama di tikungan 1 dan 15," lanjutnya.
"Aku khawatir hal yang sama akan terjadi di Thailand, terutama di tikungan ketiga dan terakhir. Jadi, kami harus terus bekerja keras untuk mengatasinya," tegasnya.
Meski melihat banyak kesulitan, pembalap bernomor 12 ini juga merasa motor barunya punya potensi yang besar pula.
"Saat akselerasi, aku bisa merasakan tenaga motor ini. Aku merasa ada koneksi yang bagus. Jika aku memperbaiki pengeremannya, maka aku yakin bisa bersaing di barisan depan," jelasnya.