Siswa SMK di Sleman Curhat di Medsos Ditolak Ikut Ujian Akhir karena Biaya
kumparanNEWS February 12, 2025 09:51 PM
Viral di media sosial seorang siswa SMK swasta yakni SMK Nasional Berbah, Kabupaten Sleman, tak bisa ikut ujian akhir sekolah lantaran masalah administrasi.
Dalam video yang beredar di TikTok, siswa tersebut menyampaikan surat terbuka kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Kami sampaikan surat terbuka ini karena saya sudah tidak ada jalan keluar untuk dapat mengikuti ujian," kata siswa tersebut dalam video yang beredar.
Siswa jurusan teknik permesinan kelas 12 itu mengatakan dia berasal dari keluarga broken home. Orang tuanya tak mampu lagi membiayai sekolah.
Lantaran tak bisa membayar sekolah dia pun tidak diperbolehkan mengikuti ujian.
"Saya sudah berada di ruang kelas akan tetapi saya disuruh keluar karena tidak memiliki kartu ujian maka saya tidak boleh mengikuti ujian," katanya.
Dia berharap kepada Gubernur DIY dapat membantu dirinya bisa melanjutkan sekolah sampai lulus dan mendapatkan ijazah.
Menyikapi kasus ini, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY memfasilitasi mediasi antara orang tua siswa, siswa, pihak sekolah, dan pihak terkait di kantor Disdikpora DIY, Rabu (12/2).
Kepala Disdikpora DIY Suhirman mengatakan musabab persoalan ini karena kurangnya komunikasi. Kini siswa tersebut bisa mengikuti ujian susulan dan masalah administrasi pun selesai dengan bantuan dana dari pihak swasta dan pemerintah.
"Semua sudah menyepakati bahwa anak ini, besok sudah bisa untuk melaksanakan ujian sekolah. Dan sudah tidak ada permasalahan lagi. Harapannya, anak bisa melanjutkan proses pembelajaran dengan baik sampai selesai," kata Suhirman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/2).
Dia meminta orang tua siswa tak ragu berkomunikasi dengan Disdikpora DIY apabila mengalami persoalan serupa.
"Jangan segan-segan untuk komunikasi. Karena ternyata persoalan seperti ini bisa kita selesaikan dengan baik. Jangan sampai anak dirugikan dalam proses pembelajarannya, hanya karena persoalan administrasi," bebernya.

Tanggapan Sekolah

Kepala SMK Nasional Berbah, Edy Muchlasin, menuturkan tak ada pengusiran siswa dari kelas ujian karena tak selesaikan persyaratan administrasi.
Dia menjelaskan sekolah telah membantu orang tua siswa dengan pengajuan keringanan biaya.
"Kami sebelumnya sudah bicara dengan orang tua siswa, jika memang tidak mampu, bisa kami bantu mengajukan keringanan tapi syaratnya harus ada surat miskin. Sayangnya orang tua siswa tidak punya. Tapi sekarang sudah ada pihak yang membantu menanggung biayanya, jadi masalah sudah selesai," kata Edy.
Edy menjamin siswa tersebut dapat ujian dan bersekolah hingga lulus.
"Kami menjamin tidak ada diskriminasi atau bahkan pembullyan kepada anak kami ini," pungkasnya.
Orang tua siswa, Ariwantoko, menuturkan masalah ini telah terselesaikan.
"Saya sudah menganggap clear masalah ini. Saya juga berterima kasih kepada pihak sekolah sudah mau mengerti kondisi saya. Alhamdulillah anak saya sudah dibantu untuk biaya. Saya merasa lega," kata Ariwantoko.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.