TRIBUNNEWS.COM - Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid mengatakan kasus pembunuhan Feni Ere (28) kini tengah diselidiki oleh Polres Palopo.
Diketahui Feni Ere adalah korban pembunuhan yang hilang kontak sejak Januari 2024 lalu.
Kerangka tubuh Feni Ere pun baru ditemukan di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, dekat wisata Air Terjun Batu Dewa, Senin (10/2/2025).
Menurut AKP Sayed Ahmad, kini pihaknya telah memeriksa 10 orang saksi terkait kasus hilangnya Feni Ere ini.
Para saksi ini adalah orang-orang yang bertemu Feni Ere sebelum ditanyakan menghilang.
Di antaranya ada juga teman dekat Feni Ere yang ikut diperiksa Polres Palopo.
"Sudah ada 10 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang bertemu Feni sebelum dinyatakan hilang, termasuk teman dekatnya," kata AKP Sayed Ahmad dilansir Kompas.com, Minggu (23/2/2025).
Lebih lanjut AKP Sayed Ahmad menuturkan, hingga kini kasus Feni Ere ini masih dalam tahap penyelidikan.
Hilangnya mobil Feni Ere pada Januari 2024 dan ditemukan di sebuah rumah kosong di Makassar pada Juli 2024 ini kemudian jadi petunjuk penting polisi.
AKP Sayed Ahmad menyebut, ia sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulawesi Selatan untuk menyelidiki mobil Feni Ere yang kini berada di Makassar.
Selain itu, Polda Sulsel juga diminta untuk menggali keterangan dari sekuriti yang pertama kami menemukan mobil Feni Ere di Makassar.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil korban yang saat ini ada di Makassar."
"Kami meminta Polda Sulsel meminta keterangan dari sekuriti yang pertama kali menemukan mobil milik Feni di Makassar," terang AKP Sayed Ahmad.
Feni Ere (28), wanita berdarah Toraja, Sulawesi Selatan yang dilaporkan hilang pada 27 Januari 2024 lalu diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
Dugaan tersebut muncul seiring dengan ditemukannya kerangka manusia di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo, Sulawesi Selatan pada Senin (10/2/2025).
Kerangka manusia tersebut ditemukan dalam kondisi mulut terikat kain.
Belakangan diketahui bila kerangka manusia tersebut merupakan jasad dari Feni Ere.
Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut untuk menangkap pelakunya.
Feni Ere yang bekerja sebagai sales mobil di Palopo, Sulawesi Selatan dilaporkan hilang kepada polisi pada Jumat (26/1/2024).
Keluarga membuat laporan setelah Feni Ere tak ditemukan berada di rumah sehari sebelumnya, Kamis (25/1/2024).
Feni diketahui tinggal sendiri di rumahnya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kota Palopo.
Sementara orang tuanya tinggal di Kabupaten Luwu Utara.
Parman, ayah korban mengatakan Feni sebelum menghilang sempat berkunjung ke Malili, Luwu Timur selama tiga hari.
Korban pun pulang ke rumahnya di Palopo dan tiba Rabu (24/1/2024).
Feni pun sempat memberikan kabar kepada keluarganya bila dirinya pulang sore itu.
Namun, pada Kamis (25/1/2025), Parman tak lagi mendapatkan kabar dari putrinya.
Hingga akhirnya ia bergegas ke Palopo dan mendatangi kediaman Feni.
“Saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci. Pintu saya dobrak, Feni tidak ada di rumah,” kata Parman kepada wartawan, Minggu (16/2/2025).
Di dalam rumah, orang tua Feni menemukan bercak darah dalam kamar.
“Banyak darah di kamarnya,” ucapnya.
Parman kemudian melapor hilangnya Feni ke Polres Palopo, pada Sabtu 27 Januari 2024.
Setelah melakukan pencarian selama setahun, Feni belum juga ditemukan.
Upaya pencarian pun menemukan titik terang setelah warga menemukan kerangka manusia di hutan perbatasan Toraja-Palopo pada Senin (10/2/2025).
(Faryyanida Putwiliani/Adi Suhendi)(Kompas.com/Amran Amir)