Pada tanggal 19 Februari 2025, saya bersama Tim Perkumpulan Strada yang terdiri dari I.M. Rini Agustin, S.Pd., MM.; Alexius, S.Pd., MM.; dan Agustinus Dwi Riyanto, S.Pd., MM. berkesempatan membantu SMP dan SMA Bruderan Purwokerto dalam mengembangkan konsep tata kelola pendidikan yang baik.
Kegiatan ini dikaitkan dengan penerapan Kurikulum Merdeka dan melibatkan pendekatan Pedagogi Paradigma Reflektif (PPR) serta Deep Learning. Acara ini dihadiri oleh pimpinan yayasan, unsur pimpinan sekolah, serta para pendidik yang antusias mengikuti kegiatan dari pagi hingga sore hari.
Kurikulum ideal di sekolah seyogianya dapat memadukan kurikulum nasional dengan keunikan yang dimiliki oleh sekolah, sehingga tidak hanya selaras dengan standar nasional, tetapi juga mampu mencerminkan visi dan misi sekolah. Dengan demikian, kurikulum menjadi lebih lengkap dan relevan bagi kebutuhan peserta didik.
Dalam konteks demikian, pengurus yayasan sebagai penggerak utama pada tingkat top management memiliki peran strategis dalam meng-animasi pergerakan leadership sekolah di tingkat unit. Peran tersebut menjadi kunci dalam memastikan bahwa visi pendidikan yang dirancang oleh yayasan dapat diterjemahkan secara konkret dalam implementasi kurikulum.
Kurikulum perlu disesuaikan dengan harapan yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Yayasan, sehingga menjadi sarana efektif dalam menghasilkan profil lulusan terbaik.
Dalam sesi diskusi, Agustinus Dwi Riyanto, yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum di SMA Strada St. Thomas Aquino, menjelaskan bagaimana kurikulum dapat diimplementasikan secara efektif dalam pembelajaran intra dan ekstra-kurikuler, serta melalui kegiatan khusus yang mendukung perkembangan peserta didik.
Dalam praksis, kurikulum tidak hanya menjadi dokumen formal, tetapi benar-benar menjadi katalis yang dapat mempercepat proses pembelajaran.
Kurikulum ideal juga mampu mengapresiasi peminatan murid, membantu mereka dalam menentukan cita-cita, serta memberikan kejelasan arah bagi masa depan mereka. Hal ini sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran secara lebih fleksibel, berpusat pada murid, dan memberikan ruang bagi pengembangan minat serta bakat peserta didik.
Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum, perlu adanya dukungan kuat dari berbagai pihak, termasuk yayasan, guru, tenaga kependidikan, serta stakeholder lainnya seperti pemerintah dan masyarakat.
Dalam sesi pelatihan, kami menekankan pentingnya sinergi antara pengurus yayasan, para guru, dan karyawan sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah. Kerjasama ini menjadi faktor kunci dalam memastikan bahwa kebijakan pendidikan yang telah dirancang dapat diterapkan secara efektif di dalam kelas.
Selain itu, masukan dari berbagai stakeholder, termasuk orang tua dan masyarakat, perlu diperhatikan agar kurikulum yang dijalankan benar-benar relevan dan dapat menjawab kebutuhan dunia pendidikan yang terus berkembang.
Salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam diskusi adalah bagaimana memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan dapat menyentuh seluruh aspek pendidikan, baik akademik maupun non-akademik. Pendidikan, selain menumbuhkan kecerdasan murid, juga membangun karakter, keterampilan sosial, serta kesiapan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan.
Oleh karena itu, kurikulum perlu mengakomodasi berbagai program yang bersifat holistik, mulai dari kegiatan intra-kurikuler berorientasi akademik hingga program ekstra-kurikuler yang mendukung pengembangan karakter dan keterampilan peserta didik.
Sebagai contoh konkret, kami membahas bagaimana sekolah dapat mengintegrasikan konsep Deep Learning dalam proses pembelajaran. Deep Learning tidak sekedar menekankan pemahaman yang mendalam terhadap materi, tetapi juga melatih keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan inovasi.
Dengan penerapan pendekatan ini, peserta didik diharapkan dapat memahami materi secara teoritis, dan mampu mengaplikasikan ke dalam konteks lebih luas. Hal ini sangat relevan dalam menjawab tantangan dunia modern yang menuntut lulusan memiliki keterampilan abad ke-21.
Selain itu, PPR menjadi pendekatan yang sangat penting dalam pembelajaran karena menekankan refleksi kritis dalam proses belajar. Menurut Kolb (1984), pembelajaran efektif tidak hanya bergantung pada akuisisi informasi, tetapi juga pada refleksi atas pengalaman yang telah diperoleh.
Dalam pendekatan tersebut, peserta didik selain mengingat aneka informasi, juga menganalisis dan menghubungkan pengalaman belajar mereka dengan nilai-nilai yang dianut, sehingga memungkinkan pemahaman lebih mendalam dan bermakna.
Dengan menerapkan PPR, peserta didik berperan sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran. Freire (1970) menekankan bahwa pendidikan yang membebaskan melibatkan peserta didik dalam proses dialogis yang mendorong kesadaran kritis terhadap realitas yang dihadapi.
Dalam konteks demikian, peserta dapat memahami materi pelajaran, dan sekaligus mengembangkan kesadaran lebih tinggi terhadap proses pendidikan yang dijalani, sehingga dapat membentuk pemikiran yang lebih reflektif dan mandiri.
Secara umum, kegiatan pelatihan telah memberikan banyak wawasan bagi peserta yang hadir. Para guru dan pimpinan sekolah semakin memahami bahwa kurikulum bukan hanya dokumen formal, tetapi merupakan instrumen yang perlu terus dikembangkan dan disesuaikan dengan visi dan misi sekolah serta tuntutan zaman.
Implementasi kurikulum yang baik memerlukan dukungan dari berbagai pihak, serta kepemimpinan kuat dari yayasan dan manajemen sekolah.
Dengan adanya kolaborasi antara yayasan, sekolah, guru, dan masyarakat, diharapkan pendidikan yang diselenggarakan di SMP dan SMA Bruderan Purwokerto dapat semakin berkualitas dan mampu menghasilkan lulusan unggul.
Semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan berkualitas adalah hasil dari kerja bersama dan komitmen kuat dari seluruh pihak yang terlibat. Dengan sinergi yang baik, para pendidik dapat memastikan bahwa setiap murid mendapatkan pendidikan terbaik sesuai dengan potensinya, dan mampu menghadapi masa depan dengan penuh percaya diri.