Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) akan segera cair dengan nominal yang cukup besar.
Menurut Lutfi Ashari, seorang pendamping sosial, pencairan tersebut direncanakan merata sebelum bulan puasa, memberikan dampak positif bagi keluarga penerima manfaat (KPM).
Bansos ini dipastikan dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga, terutama di tengah kondisi yang tidak menentu.
“Siap-siap! Bansos PKH dan BPNT dengan nominal hingga Rp3,3 juta segera cair merata sebelum bulan puasa. Pencairan ini akan dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu kartu KKS dan PT Pos Indonesia,” ujar Lutfi.
Dia menjelaskan bahwa beberapa KPM telah mulai menerima bantuan melalui kartu KKS beberapa minggu lalu, sementara yang melalui PT Pos Indonesia baru dimulai sejak Sabtu kemarin.
Bantuan PKH dan BPNT memang memiliki peran penting dalam membantu pemenuhan kebutuhan dasar keluarga, seperti biaya pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan anak balita serta lansia.
Lutfi juga menegaskan bahwa meskipun bantuan ini sangat membantu, para KPM diharapkan untuk bijak dalam memanfaatkan dana yang diterima.
“Bagi KPM yang sudah menerima bantuan melalui kartu KKS, mereka harus bersyukur dan menggunakan bantuan dengan bijak. Kalau untuk PKH, digunakan untuk keperluan PKH, dan untuk BPNT, dipakai sesuai dengan kebutuhan pangan,” tambah Lutfi.
Khususnya bagi keluarga yang masih memiliki sisa bantuan, Lutfi mengingatkan untuk menyimpannya guna memenuhi kebutuhan mendatang.
Meskipun bantuan sosial ini tidak dapat mencakup seluruh kebutuhan, minimal ada dampak positif yang diharapkan, yaitu peningkatan kesejahteraan ekonomi para penerima manfaat.
Pencairan bantuan ini juga menandai adanya kemungkinan besar graduasi bagi KPM yang kondisi ekonominya membaik.
Di tahun 2025, Kementerian Sosial menargetkan lebih dari 300.000 KPM dapat mengalami graduasi, yang artinya tidak lagi tergantung pada bantuan sosial.
Lutfi menyebutkan, "Kami berharap, keluarga penerima manfaat yang saat ini menerima bantuan ini bisa semakin sejahtera dan pada akhirnya bisa graduasi."
Namun, bagi mereka yang hingga kini belum menerima bantuan, Lutfi menyarankan agar berkomunikasi dengan pendamping sosial PKH atau operator SIKS-NG untuk memastikan status pencairan bantuan.
Pada 2025, pencairan bantuan tahap pertama akan dilakukan, dan data sosial ekonomi nasional akan digunakan sebagai acuan.
Bantuan ini tidak hanya terbatas pada PKH dan BPNT. Beberapa bantuan lain juga sudah dijadwalkan cair menjelang bulan puasa, seperti program Indonesia Pintar (PIP), bantuan atensi yatim piatu, dan bantuan makan bergizi untuk anak sekolah.
Bantuan diskon tarif listrik hingga 50% juga akan diberikan kepada masyarakat, sementara BLT dana desa akan terus disalurkan untuk membantu perekonomian keluarga.
Dengan berbagai bantuan ini, diharapkan keluarga penerima manfaat dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka di bulan puasa yang akan datang.***