Danantara Diprediksi akan Jadi Kekuatan Ekonomi Nasional untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi
Hasanudin Aco February 24, 2025 05:39 PM

 

TRIBUNNEWS.COM,  JAKARTA - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria, menilai positif langkah Presiden Prabowo Subianto membentuk Danantara sebagai strategi untuk mengonsolidasikan kekuatan BUMN serta mengkaselerasi pertumbuhan ekonomi.
 
“Pembentukan Danantara adalah strategi besar untuk mengonsolidasikan BUMN agar pengelolaan aset negara lebih optimal,” ujarnya, Senin (24/2/2025).

Menurut Sofyano, Danantara akan menjadi katalis industrialisasi berbasis nilai tambah dan memastikan hilirisasi sumber daya alam berjalan efektif.

“Kekayaan alam Indonesia tidak lagi diekspor mentah tetapi diolah untuk memberi manfaat maksimal bagi rakyat,” katanya.


 Sofyano menambahkan hilirisasi melalui pengolahan hasil tambang dan sumber daya lainnya di dalam negeri bakal memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
 
Selain itu, Sofyano menyoroti pentingnya penguatan sektor energi di tengah pertumbuhan penduduk yang pesat.

“Swasembada energi bisa dicapai lebih cepat dengan memanfaatkan potensi nasional,” katanya.
 
Lebih dari sekadar entitas bisnis, Sofyano meyakini Danantara akan menjadi pilar utama ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.

“Keberadaan Danantara diharapkan mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat posisi Indonesia dikancah dunia,” paparnya.
 
Sofyano optimistis Danantara dapat mendorong transformasi ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
 
“Dengan strategi pembentukan Danantara tersebut, Indonesia bisa semakin mandiri dan berdaulat,” pungkasnya.

Diresmikan Prabowo

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto meresmikan lembaga Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Lapangan Tengah, Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025) siang tadi.

Prabowo mengatakan bahwa pemerintah telah membuktikan komitmen dalam mengelola kekayaan negara dengan disiplin.

"Tata kelola yang bertanggung jawab," kata Prabowo.

 Dalam 100 hari pertama kata Prabowo, pemerintah telah berhasil mengamankan kurang lebih Rp 300 triliun atau 20 miliar US dollar dalam bentuk tabungan negara.

"Dana yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi dan belanja-belanja yang kurang tepat sasaran," katanya.

Dana tersebut, kata Prabowo akan dilokasikan atau dikelola oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang baru saja dibentuk.

"Untuk dikelola oleh Danantara Indonesia, diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional sebagai bagian dari industrialisasi kita dan hilirisasi kita," katanya.

Proyek yang akan menggunakan dana invetasi Danantara kata Prabowo adalah proyek yang berdampak tinggi dan menciptakan nilai tambah yang signifikan untuk bangsa Indonesia.

"Menciptakan manfaat nyata, lapangan kerja yang bermutu dan kemakmuran yang berjangka panjang bagi masyarakat Indonesia," pungkasnya.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.