Pendiri Xiaomi Jadi Orang Terkaya Nomor 5 di China, Hartanya Capai Rp 577,4 T
kumparanTECH February 25, 2025 03:20 AM
Lei Jun, Chairman dan CEO raksasa teknologi China Xiaomi, menjadi orang terkaya kelima di China setelah saham perusahaannya melesat 250% dalam 12 bulan terakhir. Xiaomi semakin optimistis dalam mengembangkan bisnis kendaraan listriknya.
Berdasarkan riset pasar Canalys per kuartal III 2024, Xiaomi berada di peringkat kedua pemimpin pasar smartphone di Indonesia, dengan penguasaan pasar 19 persen, Oppo sedikit lebih unggul dengan pangsa pasar 22 persen. Selain smartphone, Xiaomi juga mengembangkan bisnisnya ke pasar kendaraan listrik (EV).
Berdasarkan estimasi Forbes, pada April 2024 Lei (55) memiliki kekayaan bersih sebesar 10,9 miliar dolar AS. Saham Xiaomi mengalami peningkatan hingga 27% sepanjang tahun ini, melampaui 9% dari indeks acuan Hang Seng Hong Kong.
Forbes menyebut bahwa Lei saat ini memiliki kekayaan sebesar 35 miliar dolar AS atau setara Rp 577,4 triliun, sekaligus menjadi orang terkaya kelima di China. Ada sejumlah bisnis yang mendorong saham Xiaomi terus meningkat.
Xiaomi menjadi produsen telepon pintar terbesar ketiga di dunia. Mereka juga ikut kecipratan gelombang kepercayaan investor terhadap perusahaan teknologi China setelah peluncuran model AI hemat biaya oleh DeepSeek pada Januari lalu. Ini memicu spekulasi tentang kemajuan teknologi lebih lanjut dari China.
Perbesar
Bocoran wujud asli mobil listrik kedua Xiaomi YU7 di China. Foto: Car News China
Di bidang AI Generatif, Xiaomi berinvestasi dalam model AI miliknya bernama Xiao Ai untuk membantu asisten digital mirip Siri. Namun, faktor utama di balik sahamnya yang melesat adalah prospek cerah bisnis kendaraan listrik. Xiaomi memiliki target untuk memproduksi 300.000 mobil listrik di tahun 2025.
Tahun lalu, perusahaan tersebut telah memproduksi lebih dari 135.000 mobil listrik. Pada Maret 2024, mereka memperkenalkan mobil jenis sedan listrik SU7 dengan harga awal 215.900 yuan, sedikit lebih murah daripada harga awal Tesla Model 3 yang banderol 235.500 yuan.
Menurut Eric Wen, kepala penelitian di Blue Lotus Capital Advisors yang berbasis di Hong Kong, Xiaomi akan melampaui target dengan memproduksi sekitar 387.000 mobil listrik di tahun 2025. Selain bersaing dengan Tesla, Xiaomi juga bersaing dengan produsen mobil lain seperti Audi, BMW, dan Mercedes-Benz di China.
Beberapa perusahaan mobil asing tersebut saat ini kesulitan menjual produknya kepada generasi muda China, yang tidak hanya menyukai kendaraan Xiaomi karena desainnya futuristik, tapi juga pengaruh Lei di sana cukup kuat. Di media sosial China, Lei bak selebritis. Dia sering berinteraksi dengan para pengguna produknya. Lei sering mengumumkan produk terbaru lewat media sosial, termasuk meminta umpan balik para pengguna Xiaomi.
“Dia adalah penjual yang hebat,” ujar Yale Zhang, direktur pelaksana firma riset Automotive Foresight yang berbasis di Shanghai, sebagaimana dikutip Forbes. “Ini adalah sesuatu yang tidak dimiliki oleh produsen mobil baru lainnya. Ditambah lagi, mobilnya sendiri cukup bagus. Lebih baik daripada produk dari banyak produsen mobil baru dan lama.”