Update Kondisi Paus Fransiskus, Masih dalam Masa Kritis, tapi Ada Kemajuan
Sri Juliati February 25, 2025 03:38 PM

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi Paus Fransiskus menunjukkan sedikit kemajuan.

Vatikan mengatakan bahwa Paus masih belum keluar dari kondisi kritisnya.

"Kondisi klinis Bapa Suci, meskipun kritis, tetapi menunjukkan sedikit kemajuan,"

"Bahkan hingga hari ini tidak ada episode krisis pernapasan asma," ungkap pihak Vatikan pada hari Senin (24/2/2025)

"Beberapa tes lab juga menunjukkan hasil yang membaik," papar Vatikan, dikutip dari CNN, Selasa (25/2/2025).

Pihak Vatikan juga menegaskan gejala gagal ginjal ringan yang dialami Paus Fransiskus bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan.

Paus Fransiskus juga masih menerima terapi oksigen dengan aliran dan persentase oksigen yang mulai dikurangi.

 "Para dokter (Paus), mengingat kompleksitas gambaran klinisnya, masih belum bisa merilis prognosisnya," tambah pihak Vatikan.

Meskipun dalam keadaan kritis, Paus masih bisa melakukan kegiatan-kegiatan sehari-hari seperti makan dan bergerak.

Paus juga tidak terbaring di tempat tidur karena kondisinya.

Sebagai informasi, Paus pertama kali dirawat di sebuah klinik di Roma pada 14 Februari kemarin.

Paus Fransiskus menjalani tesinfeksi saluran pernapasan dan divonis oleh dokter mengidap pneumonia.

Terkait kondisinya tersebut, Paus Fransiskus mendapatkan banyak doa dan dukungan dari seluruh umat Katolik dan masyarakat lain dari seluruh dunia.

Mereka merapalkan tangan meminta untuk kesehatan Paus Fransiskus.

"Kami semua sangat khawatir. Kami berharap dia (Paus) akan segera pulih dan melewati masa sulit ini. Saya mengikuti semua berita dan saya sangat gelisah," ujar sepupu Paus, Carla Rabezzana.

Apa Itu Gagal Ginjal?

Gagal ginjal adalah kondisi ketika satu atau kedua ginjal tidak berfungsi dengan baik, papar Cleveland Clinic.

Penyebab gagal ginjal bisa bervariasi, antara lain diabetes, tekanan darah tinggi, atau cedera ginjal akut.

Gejala umum dari gagal ginjal meliputi kelelahan ekstrem, mual, muntah, pembengkakan, dan perubahan frekuensi buang air kecil.

Pada stadium lanjut, gagal ginjal bisa berkembang menjadi penyakit ginjal stadium akhir (ESKD), yang mematikan jika tidak ditangani.

Namun, banyak orang yang mengalami gagal ginjal akut tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, meskipun kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Faktor Risiko Gagal Ginjal

Gagal ginjal bisa diderita oleh semua orang.

Dikutip dari laman resmi Siloam Hospitals, orang mungkin berisiko lebih tinggi mengalami gagal ginjal, jika:

- Menderita diabetes

- Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)

- Menderita penyakit jantung

- Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal

- Memiliki struktur ginjal yang tidak normal

- Berusia di atas 60 tahun

- Memiliki riwayat panjang mengonsumsi obat pereda nyeri, termasuk produk yang dijual bebas seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)

Ginjal memiliki banyak fungsi berbeda dalam tubuh.

Saat mengalami gagal ginjal, pasien mungkin mengalami komplikasi tertentu, 

Komplikasi gagal ginjal meliputi tekanan darah tinggi, anemia, penyakit tulang dan ketidakseimbangan elektrolit.

Namun, bila paseien mengalami gagal ginjal bukan berarti kematian sudah di depan mata.

Tetap rutin mengikuti perawatan yang dibutuhkan, yang mungkin mencakup perubahan gaya hidup dan pembatasan garam serta makanan tertentu.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.