Implementasi Aspal Plastik di Garut Tingkatkan Stabilitas Jalan dan Dukung Ekonomi Sirkular
Acos Abdul Qodir February 26, 2025 01:31 AM

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Implementasi atau penggunaan aspal plastik atau penggabungan plastik daur ulang dengan aspal konvensional di 23 ruas jalan yang tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Garut menunjukkan hasil positif.

Evaluasi terbaru mengungkapkan bahwa penambahan plastik ke dalam campuran aspal meningkatkan stabilitas jalan atau kemampuan jalan untuk menahan beban lalu lintas naik signifikan hingga 61 persen.

Salah satu parameter yang diuji adalah nilai Marshall Quotient (MQ) yang merupakan rasio stabilitas terhadap kelelehan dan digunakan sebagai indikator kekakuan campuran.

Di jalan sepanjang 502 kilometer menunjukkan bahwa nilai MQ tertinggi dicapai oleh campuran aspal plastik yaitu sebesar 399 kg/mm sementara nilai MQ terendah terjadi pada aspal normal tanpa campuran plastik yaitu 366,7 kg/mm.

Tidak hanya meningkatkan kualitas jalan, inovasi ini juga berkontribusi dalam pengelolaan sampah plastik.

Sebanyak 431.535 kilogram sampah plastik dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) setempat berhasil diolah dan digunakan dalam proyek ini.

Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Yohanes Ronny menekankan bahwa stabilitas dan ketahanan struktur perkerasan jalan terhadap deformasi dan retak merupakan aspek penting dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

"Evaluasi penggunaan aspal plastik di Kabupaten Garut sejalan dengan temuan kami pada 2017 yang menunjukkan keunggulan material aspal plastik dalam meningkatkan stabilitas jalan," katanya saat pemaparan riset evaluasi implementasi aspal plastik di Jakarta, Selasa 25/2/2025.

Riset ini diluncurkan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 dengan tema Kolaborasi untuk Indonesia Bersih.

Tema ini menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam pengelolaan sampah.

Selain itu, kata dia, aspal plastik juga memiliki umur layang yang cukup baik sehingga kebutuhan pemeliharaan jalan dapat dilakukan secara lebih efisien.

Ini adalah solusi yang efisien dan berkelanjutan.

Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, M. Nicko A. Setyabudi, menjelaskan bahwa pencampuran cacahan plastik dengan aspal memberikan dampak positif terhadap beberapa parameter teknis.  

“Hasil uji menunjukkan peningkatan kepadatan campuran aspal, yang berpengaruh pada keawetan dan kemampuannya menahan beban," katanya.

Selain itu, kata dia, nilai stabilitas dan Marshall Quotient atau nilai kekakuan campuran beraspal dalam menerima beban juga lebih tinggi.

"Ini membuktikan bahwa aspal plastik adalah material yang tahan lama dan ramah lingkungan," kata Nicko.

Riset penggunaan aspal plastik di Kabupaten Garut ini dilakukan oleh Yayasan Bakti Barito bersama mitra-mitranya.

Direktur Yayasan Bakti Barito Dian A Purbasari menyatakan bahwa implementasi aspal plastik di Garut merupakan wujud kemitraan yang telah terjalin dengan pemerintah daerah setempat.

"Yayasan Bakti Barito berperan sebagai katalisator dalam implementasi aspal plastik. Kami berharap inovasi ini dapat diadopsi lebih luas di berbagai daerah di Indonesia," ujar Dian.

Kasubdit Tata Laksana Produsen Deputi Bidang Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PLSB3) KLH Ujang Solihin Sidik mengapresiasi riset ini.

Menurutnya, penggunaan campuran plastik dengan aspal tidak hanya meningkatkan ketahanan jalan tetapi juga mengurangi timbulan sampah.

"Jika inovasi ini diimplementasikan di wilayah yang lebih luas, dibutuhkan pasokan bahan baku yang besar. Untuk itu, perlu ada upaya pelibatan sektor informal dalam pengumpulan sampah plastik dari TPA dan bank sampah," kata Ujang.

Implementasi aspal plastik di Kabupaten Garut menjadi bukti bahwa inovasi ramah lingkungan dapat memberikan manfaat ganda, yakni meningkatkan kualitas infrastruktur sekaligus mengatasi masalah sampah plastik.

Dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, aspal plastik berpotensi menjadi solusi berkelanjutan untuk pembangunan jalan di Indonesia.

"Kami berharap inovasi ini dapat terus dikembangkan dan diadopsi di lebih banyak daerah sehingga dapat berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang berkualitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan," tutup Yohanes.

 

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.