Grid.ID - Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah.
Tak sendiri, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan ditetapkan sebagai tersangka bersama enam orang lainnya.
Dilansir dari Kompas TV, Riva Siahaan sengaja membeli minyak mentah RON 90 atau setara Pertalite.
Minyak mentah RON 90 itu lantas dioplos sedemikian rupa sehingga menjadi RON 92 atau setara Pertamax.
Padahal, hal tersebut jelas tidak diperbolehkan.
Bukan itu saja, Kejagung juga menemukan modus mengangkat harga biaya pengapalan secara tidak wajar dalam impor minyak mentah.
Akibat dugaan korupsi ini, negara mengalami kerugian hingga Rp193,7 triliun.
Kasus korupsi ini tentu membuat masyarakat murka tak karuan.
Tagar Pertamax bahkan sampai merajai trending Twitter.
"Coba bayangin Lu beli pertamax karna lu ngerasa mampu dan biar subsidinya tepat sasaran, taunya malah lu kena tipu, yang lu dapet malah pertalite oplosan," tulis akun @and***.
"Kalian jahanam, kalian kurangi subsidi Petralite dg alasan tdk ada dana, tdk diproduksi lagi, merusak lingkungan tapi ternyata kalian menipu rakyat dg menjual RON 90 (Petralite) dg harga Pertamax (RON 92)," tambah akun @mu***.
"Pertamax dioplos, makanya motor brebet dan macet.," imbuh akun @mas***.
Ditetapkan sebagai tersangka korupsi, lantas siapakah sosok Riva Siahaan?
Dilansir dari TribunSumsel.com, Riva Siahaan adalah Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Patra Niaga
Ia merupakan lulusan manajemen ekonomi Universitas Trisakti dan Magister Business Administrasion di Oklahoma City University, Amerika Serikat (AS).
Riva memulai karier di Pertamina sebagai Key Account Officer dari tahun 2008-2010.
Kemudian, dia menjabat sebagai Senior Bunker Officer I pada tahun 2010-2015.
Selanjutnya, Riva menjadi Bunker Trader di Pertamina Energy Services selama satu tahun dari 2015-2016.
Kariernya pun terus merangkak naik ketika menjabat sebagai Senior Officer Industrial Key Account pada tahun 2016-2018.
Lalu, Riva menjabat sebagai Pricing Analyst, Market, and Product Development PT Pertamina pada tahun 2018-2019.
Riva pun mulai masuk jajaran petinggi Pertamina dengan jabatan awal sebagai VP Crude and Gas Operation hingga berujung menjadi Direktur Komersial di subholding Pertamina yaitu PT Pertamina International Shipping pada tahun 2021.
Dia lantas menjabat sebagai Corporate Marketing and Trading Director selama hampir dua tahun dari 2021-2023.
Riva baru menjabat sebagai Dirut Utama PT Pertamina Patra Niaga pada tahun 2023 menggantikan Alfian Nasution yang saat itu ditunjuk menjadi Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero).
Riva memiliki harta sebesar Rp21,6 miliar berdasarkan LHKPN miliknya yang dilaporkan ke KPK untuk periodik 2023 pada 31 Maret 2024.
Namun, lantaran memiliki utang sebesar Rp2,6 miliar, harta bersih Riva sebesar Rp18,9 miliar.
Adapun mayoritas hartanya berasal dari tiga unit tanah dan bangunan yang berada di Tangerang Selatan, Banten senilai Rp7,7 miliar.
Lalu, dia juga memiliki lima kendaraan dengan rincian dua mobil dan tiga sepeda motor dengan total nilai Rp2,9 miliar.
Riva juga memiliki aset berupa harta bergerak lainnya senilai Rp808 juta, surat berharga Rp1,5 miliar, serta kas dan setara kas Rp8,6 miliar.