Angka Kelahiran di Korsel Naik dalam 10 Tahun, Capai 238.300 Anak di 2024
kumparanNEWS February 26, 2025 02:20 PM
Angka kelahiran di Korea Selatan tahun lalu naik untuk pertama kalinya dalam 10 tahun. Korsel memang tengah berjuang menghadapi krisis demografi.
Dikutip dari AFP, data resmi menunjukkan angka kelahiran tahun lalu mencapai 4,7. Korsel mencapai angka ini untuk pertama kalinya sejak 2014.
Angka kesuburan atau rata-rata bayi yang diharapkan dimiliki perempuan adalah 0,75.
"Naik dari 0,03 menjadi 0,72 pada tahun 2023," kata data awal dari Badan Statistik Korea, Rabu (26/2).
"Jumlah kelahiran pada 2024 mencapai 238.300, meningkat 8.300 (3,6%) dari tahun lalu," lanjutnya.
Korsel merupakan negara dengan harapan hidup terpanjang dan angka kelahiran terendah di dunia.
Seorang anak laki-laki menangkap ikan trout dengan tangannya di air es saat acara mempromosikan Festival Es Hwacheon di Hwacheon, selatan zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea, Korea Selatan, Sabtu (6/1/2024). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak laki-laki menangkap ikan trout dengan tangannya di air es saat acara mempromosikan Festival Es Hwacheon di Hwacheon, selatan zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan kedua Korea, Korea Selatan, Sabtu (6/1/2024). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
Untuk mengatasi krisis demografi, Seoul telah mengucurkan dana miliaran dolar untuk mendorong perempuan memiliki lebih banyak anak untuk mempertahankan stabilitas populasi.
Pejabat dari Badan Statistik Korea, Park Hyun-jeong, menghubungkan meningkatnya angka kelahiran dengan meningkatnya pernikahan sejak pandemi COVID-19, serta perubahan demografi yang terus terjadi.
"Populasi mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah orang yang berusia di awal 30-an," kata Park dalam konferensi pers.
Usia rata-rata ibu melahirkan pada 2024 adalah 33,7 tahun. Menurut pemerintah, rata-rata ini salah satu yang tertinggi di dunia.
Namun, angka kesuburan masih jauh di bawah 2,1 anak yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi Korsel yang berjumlah 51 juta orang.
Pada tingkat ini, Institusi Metrik dan Evaluasi Kesehatan di Universitas Washington di Seattle mengatakan populasi Korsel akan hampir menjadi setengahnya di angka 26,8 juta pada 2100.
Suasana saat Pencari kerja menghadiri ujian yang dilakukan di luar ruangan di Seoul, Korea Selatan. Foto: REUTERS / Kim Hong-Ji
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat Pencari kerja menghadiri ujian yang dilakukan di luar ruangan di Seoul, Korea Selatan. Foto: REUTERS / Kim Hong-Ji

Mengapa Angka Kelahiran Korsel Rendah?

Para ahli mengatakan ada sejumlah hal yang menyebabkan angka kelahiran di Korsel rendah, mulai dari tingginya biaya membesarkan anak, tingginya harga properti, dan masyarakat yang terkenal kompetitif yang membuat pekerjaan dengan gaji tinggi sulit didapatkan.
Beban ganda ibu bekerja yang harus mengurus pekerjaan rumah dan mengasuh anak sambil mempertahankan karier juga menjadi faktor utama lainnya.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Korsel menawarkan subsidi tunai, layanan pengasuhan anak, dan dukungan untuk perawatan infertilitas. Namun, tingkat kesuburan hingga hari ini terus menurun secara kronis.
Masalah yang sama juga dialami tetangga Korsel, Jepang.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.