TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sebuah tragedi memilukan terjadi di Gunungsari, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Imam Ghozali (36) tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri, Salamah (62), dengan sebilah parang.
Menurut keterangan dari Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, Imam nekat melakukan aksi keji tersebut karena sakit hati terhadap ibunya yang menolak memberikan uang.
Uang tersebut rencananya akan digunakan oleh Imam untuk mabuk-mabukan.
Selain itu, Imam mengaku sering dibanding-bandingkan dengan adik-adiknya, yang semakin menambah rasa sakit hatinya. Kondisi ini memicu amarah Imam hingga akhirnya melakukan pembunuhan secara brutal.
Sebelum menghabisi nyawa sang ibu, Imam mengambil parang yang disimpan di lemari pakaian.
Ia kemudian memasuki kamar ibunya dan menusukkan parang tersebut ke dada serta perut korban.
Luka yang diderita Salamah cukup parah, terutama pada dada kiri yang menembus paru-paru dan jantung.
Akibat pendarahan hebat, nyawa Salamah tidak dapat diselamatkan.
Setelah melakukan pembunuhan, Imam melarikan diri ke rumah kosong yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian.
Selama lima hari, ia bersembunyi tanpa makan dan minum, hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi lemas.
Pihak kepolisian berhasil menangkap Imam setelah mendapatkan informasi dari warga sekitar yang melihat keberadaannya.
Saat diamankan, Imam hanya ditemani sebilah golok di sampingnya. Karena kondisinya yang lemah, polisi sempat membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum akhirnya ditahan di Mapolrestabes Semarang.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, memastikan bahwa Imam tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan sadar sepenuhnya saat melakukan pembunuhan.
Saat ini, Imam telah ditetapkan sebagai tersangka dan akan menghadapi proses hukum sesuai dengan perbuatannya.
Sementara itu, dalam keterangannya kepada polisi, Imam hanya berkata singkat bahwa dirinya menyesal atas perbuatan tersebut. (Tribun Jateng/Iwn)