TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Umat Islam di seluruh dunia, tengah bersiap untuk menyambut dan melaksanakan ibadah puasa. Dan tahun ini, Banyuwangi, Jawa Timur kembali menunjukkan perannya dalam penentuan awal ramadan 1446 H, yakni dengan terpilihnya salah satu destinasi wisata yang menjadi lokasi strategis untuk pemantauan Rukyatul Hilal.
Sebelum itu, diketahui pemantauan hilal dilakukan di 125 titik seluruh Indonesia, kira-kira dimana ya, destinasi wisata di Banyuwangi yang jadi lokasi strategis untuk pemantauan hilal.
Diketahui, rukyatul hilal akan dilakukan oleh Tim Badan Hisab dan Rukyat (BHR) yang terdiri dari Kantor Kementerian Agama Banyuwangi, Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Banyuwangi, Kantor Urusan Agama, Pengadilan Negeri Banyuwangi sebagai hakim dan beberapa penggiat falakiyah yang terdiri dari ustad, santri serta para mahasiswa
Ketua PC Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Banyuwangi, H. Ghufron Musthofa mengatakan, rukyatul hilal penetapan awal ramadhan 1446 Hijriyah atau 2025 bakal digelar di pantai Pancur, kawasan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Kecamatan Tegaldlimo.
Tentu saja, Pantai Pancur memang terkenal dengan pantai pasir putihnya yang eksotis di pesisir selatan Banyuwangi.
Destinasi Hidden Gem yang bersembunyi di lebatnya hutan TNAP Alas Purwo ini, sudah menjadi langganan sebagai lokasi pemantauan hilal.
“Pantai Pancur Tegaldlimo dipilih sebagai lokasi rukyatul hilal karena posisi hilal terletak di sebelah selatan. Terlebih letaknya yang strategis, sehingga mudah untuk dijangkau untuk pemantauan rukyatul hilal," kata H. Ghufron, Rabu (26/2/2025).
Untuk pelaksanaan rukyatul hilal, masih kata H. Ghufron, akan dilaksanakan pada hari Jumat (28/2/2025) pukul 16.00 WIB.
“Sedangkan, Kementerian Agama RI menggelar sidang isbat rukyatul hilal pada Jumat (28/2/2025) pukul 19.00 WIB, dan untuk pelaksanaan rukyatul hilal pusatnya berada di salah satu kota yang berada di Provinsi Aceh,” ujarnya.
Menurut H. Ghufron, awal ramadhan atau puasa kali ini diprediksi bebarengan antara NU dan Muhammadiyah.
Meski begitu, dirinya mengimbau kepada seluruh umat islam di Banyuwangi, agar menunggu kepastian dari pemerintah.
“Tentu kita tunggu keputusan hasil pemerintah pusat,” tuturnya. (*)