TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di era digital, ponsel pintar menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, sebuah studi terbaru dari University of Texas di Austin menunjukkan bahwa menjauh dari internet dan mengurangi penggunaan ponsel selama dua minggu dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Penelitian yang melibatkan 467 peserta berusia 18 hingga 74 tahun ini menemukan bahwa 71 persen dari mereka mengalami peningkatan kesehatan mental, sementara 73 persen melaporkan kesejahteraan yang lebih baik secara keseluruhan. Salah satu efek paling mencolok adalah penurunan gejala kecemasan dan depresi, yang bahkan sebanding dengan efektivitas terapi antidepresan.
Selain itu, peserta yang menjalani detoks digital juga melaporkan peningkatan fokus dan kejernihan berpikir. Studi ini menemukan bahwa dengan mengurangi gangguan dari ponsel dan internet, kemampuan mereka untuk berkonsentrasi meningkat secara signifikan, setara dengan mendapatkan kembali ketajaman kognitif selama satu dekade.
Selain manfaat psikologis, mengurangi ketergantungan pada ponsel juga berdampak positif terhadap gaya hidup. Para peserta studi ini melaporkan bahwa mereka lebih sering menghabiskan waktu di luar ruangan, menekuni hobi, bersosialisasi dengan orang lain, dan tidur lebih nyenyak. Semakin lama mereka menjauh dari gangguan digital, semakin besar manfaat yang dirasakan, menciptakan siklus positif bagi kesejahteraan mereka.
Bagi mereka yang ingin merasakan manfaat detoks digital, beberapa langkah sederhana dapat diterapkan, seperti:
Meskipun teknologi memudahkan kehidupan, beristirahat sejenak dari dunia digital terbukti menjadi langkah efektif untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup.(*)