Euforia Ramadan di Gaza: Warga Tumpah Ruah Berbelanja di Pasar, Kompak Bersihkan Puing Reruntuhan
Endra Kurniawan March 01, 2025 04:31 AM

TRIBUNNEWS.COM -  Menyambut momen bulan suci Ramadan 2025, warga Gaza ramai mendatangi pasar-pasar di Khan Younis, yang terletak di Jalur Gaza selatan.

Meskipun banyak bangunan yang hancur akibat konflik, semangat masyarakat tetap tinggi menyambut moment bulan suci Ramadan.

Dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (3/1/2025), Sejumlah warga Palestina tumpah ruah mendatangi pasar untuk berburu barang seperti makanan, pakaian, barang kebutuhan sehari-hari.

Kendati sering kali dilanda kesulitan akibat blokade dan ketegangan politik, pasar seperti ini tetap menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi yang penting bagi masyarakat setempat.

Bahkan, sebagian besar warga di wilayah Gaza mengandalkan pasar-pasar tradisional seperti Khan Younis untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Selain menyiapkan bahan pangan, menjelang Ramadan warga Gaza berbondong-bondong menghias rumah mereka dengan pernak-pernik Ramadan.

Mulai jalanan hingga rumah-rumah mulai dihiasi dengan lentera warna-warni, spanduk, dan bendera.

Tak hanya itu mereka juga membuat mural bertema Ramadan di tembok rumah yang hancur.
Bagi banyak orang, persiapan ini lebih dari sekadar tradisi. 

Ini adalah cara mereka untuk mengingatkan diri mereka tentang ketahanan dan kekuatan spiritual yang diperlukan untuk menghadapi segala kesulitan yang datang.

Banyak keluarga yang masih bertekad untuk menjunjung tinggi semangat bulan suci dan melanjutkan tradisi Ramadan, meskipun tantangan besar menghampiri mereka.

Warga Gaza Kompak Bersihkan Puing Reruntuhan

Konflik yang terus memanas di Gaza hingga membuat lebih dari 1.245 masjid di hancur tak lantas membuat semangat warga Gaza luntur menyambut Ramadan 2025.

Di tengah keterbatasan, warga Gaza menunjukkan semangat luar biasa dalam menyambut Ramadan. 

Warga yang telah lama terhimpit kondisi ekonomi dan sosial yang sulit, masih berusaha untuk menjaga kehidupan spiritual dan tradisi Ramadan.

Meskipun banyak masjid yang rusak, mereka tetap berusaha membuat tempat ibadah layak digunakan agar dapat melaksanakan salat berjamaah selama bulan Ramadan.

Warga bergotong-royong membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan.  

Mereka menciptakan tanah datar yang lapang untuk salah berjamaah. 

Sementara warga menggunakan plastik untuk menutup atap.

“Israel telah menghancurkan 80 persen masjid di Gaza, dan sisanya hancur sebagian. Kami akan menggunakannya, merenovasinya, dan melaksanakan salat Tarawih di sana.” kata salah satu warga Gaza.

Kerjasama ini tidak hanya terbatas pada pembersihan masjid, tetapi juga untuk memastikan ketersediaan layanan dasar dan distribusi bantuan bagi yang membutuhkan.

Terutama dalam hal makanan dan kebutuhan pokok untuk sahur dan berbuka puasa. Meskipun tantangan besar masih ada, semangat persatuan dan doa di Gaza semakin menguat saat Ramadan semakin dekat.

(Namira)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.