Sebanyak 38 dari 84 Warga Negara Indonesia (WNI) bermasalah Online Scam tiba di Terminal 2F Bandara SoekarnoHatta, Tangerang, Banten pada Jumat, 28 Februari 2025 malam.
Mereka dipulangkan dari Myawaddy, Myanmar setelah mendapat informasi dipekerjakan sebagai online scam.
Pantauan di lokasi, para WNI bermasalah Online Scam ini tiba di terminal kedatangan 2F sekitar pukul 21:25 WIB.
Dimana sebelumnya mereka diterbangkan dari Thailand menuju tanah air dengan pesawat komersial.
Sejumlah petugas Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sosial, Bareskrim Polri hingga Interpol terlihat mengawasi kedatangan para WNI tersebut.
Setelah melalui proses imigrasi, para WNI pun dikumpulkan di ruang tunggu Terminal 2F.
Sebagai penanda, mereka tampak mengenakan masker berwarna hijau, kain, slayer, bandana yang diikat di pundak, serta ID pengenal.
Kepala mereka pun tertunduk sambil sesekali melihat arah sekitar.
Petugas pun mengumpulkan paspor para WNI itu untuk didata lebih lanjut.
Dalam kesempatan itu, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemenlu RI, Judha Nugraha, mengatakan bahwa kepulangan para WNI dari Myanmar ini merupakan bentuk pemerintah hadir.
Dia pun berpesan kepada para WNI ini untuk memberikan keterangan lebih detail kepada para petugas tentang apa saja yang dilakukan dan dihadapi selama dipekerjakan di Myanmar.
Tak lupa, dia juga mengajak untuk saling memberikan informasi jika masih mengetahui adanya WNI yang bekerja sebagai online scamming di Kamboja maupun Myanmar.
"Kami berharap semua bisa bekerja sama untuk memberikan informasi," kata Judha.
Judha pun meminta masyarakat untuk tidak tergoda untuk bekerja di luar negeri tanpa melalui proses yang benar.
Tentu hak semua WNI untuk bekerja, namun lakukan dengan benar dengan cara legal sesuai prosedur agar aman, terangnya.
Sementara pihak Kemensos mengatakan akan membawa para WNI ini ke rumah perlindungan untuk mendapat pembinaan lebih lanjut.
Hal itu dilakukan sebelum mereka dipulangkan ke keluarganya masingmasing.
Lebih lanjut, Judha menjelaskan pemulangan para WNI ini terbagi ke dalam dua gelombang.
Kloter pertama berjumlah 38 orang pada 28 Februari 2025 malam.
Sisanya pada 1 Maret 2025 dini hari.
Adapun rinciannya dari 84 orang itu antara lain 69 lakilaki dan 15 perempuan yang mayoritas berasal dari Sumatera Utara, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Jakarta, dan beberapa provinsi lain.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 84 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dikeluarkan dari Myawaddy, Myanmar menuju Maesot, Thailand pada Kamis, 27 Februari 2025.
84 WNI itu terdiri dari 69 lakilaki dan 15 perempuan.
Terdapat pula 3 orang ibu hamil dalam pemulangan ini.
Menurut keterangan tertulis Kemlu RI, semua WNI itu dalam kondisi baik dan sehat.
Sebelumnya, Tim Kemlu bersama KBRI Yangon dan KBRI Bangkok telah berada di Maesot sejak 23 Februari 2025 untuk melakukan kontak intensif dengan berbagai pihak di Thailand dan Myanmar.
Otoritas Thailand memberikan izin melintas bagi para WNI pada 27 Februari 2025 melalui 2nd Friendship Bridge yang berada di perbatasan Myawaddy dan Maesot.
Setiba di wilayah Maesot, otoritas Thailand melakukan pemeriksaan kesehatan, imigrasi, dan national referral mechanism untuk indikasi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Turut hadir Gubernur Provinsi Tak untuk memonitor proses yang dijalankan otoritas Thailand.
Selanjutnya, Tim Kemlu akan membawa para WNI itu ke Bangkok untuk diterbangkan menuju Tanah Air.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).