Hubungan Putra Mahkota Keraton Solo dengan Gibran usai Buat Status 'Nyesel Gabung Republik'
Ayu Miftakhul Husna March 04, 2025 05:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, KGPAA Hamangkunegoro, menjadi sorotan setelah mengunggah kritik pedas terhadap kondisi Indonesia.

Kritik tersebut diungkapkannya dalam Instagram story @kgpaa.hamengkunegoro.

Dalam unggahan itu, KGPAA Hamangkunegoro menuliskan kalimat 'Nyesel gabung Republik'.

Pasca-viralnya unggahan itu, pihak Keraton Solo yang diwakili Pengageng Sasono Wilopo KPH Dani Nur Adiningrat, memberikan penjelasan.

Dani menegaskan, kritik itu tak merubah hubungan yang sudah terjalin antara KGPAA Hamangkunegoro dengan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

Hubungan keduanya, lanjut Dani, masih terjalin baik hingga kini.

"Hubungan baik sejak Mas Wapres menjadi Wali Kota maupun sekarang menjadi RI 2," katanya, dilansir TribunSolo.com.

Dalam klarifikasinya yang dibacakan Dani, KGPAA Hamangkunegoro mengatakan, apa yang ditulisnya dilatarbelakangi oleh isu yang berkembang di masyarakat, terutama kasus korupsi di Pertamina.

Menurut KGPAA Hamangkunegoro, kasus tersebut menimbulkan kekecewaan yang luas di masyarakat, termasuk bagi dirinya.

"Bahwa unggahan saya di Instagram tidak dapat dilepaskan dari rangkaian unggahan sebelumnya, yang dalam hal ini berkaitan dengan perkembangan situasi terkini."

"Khususnya terkait pemberitaan mengenai kasus Pertamina yang telah menimbulkan kekecewaan luas di masyarakat, termasuk bagi saya sebagai bagian dari generasi muda," ungkap klarifikasi KGPAA Hamangkunegoro yang dibacakan oleh Dani.

Unggahan itu diakui Putra Mahkota sebagai ekspresi kekecewaan dirinya serta bentuk kritik kepada pemerintah.

Ia menekankan, pernyataan itu bukanlah cerminan dari hilangnya semangat nasionalisme, patriotisme atau jiwa bela negara dalam dirinya.

"Melainkan suatu bentuk kritik dan sindirian terhadap para penyelenggara negara saat ini," jelasnya.

Putra Mahkota menekankan, klarifikasi tersebut bukanlah bentuk dari permintaan maaf.

Sebab, pernyataan itu bukanlah sebuah kesalahan, melainkan bentuk peran aktif KGPAA Hamangkunegoro sebagai anak bangsa.

"Ini bukan permintaan maaf karena ini bukan sebuah kesalahan. Akan tetapi malah peran serta yang aktif bagi seorang anak bangsa yang kebetulan Putra Mahkota Keraton Surakarta terhadap kondisi keadaan sosial, politik, ekonomi yang belakangan ini meresahkan masyarakat," tandasnya.

Diketahui, selain menuliskan, 'Nyesel gabung republik', KGPAA Hamangkunegoro juga mengunggah kalimat sindirian serupa di media sosialnya.

"Percuma Republik Kalau Cuma untuk Membohongi," demikian isi tulisan tersebut.

KGPAA Hamangkunegoro juga menambahkan tagar #IndonesiaGelap.

(Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.