TRIBUNNEWS.COM - Mantan pelatih AC Milan, Stefano Pioli, mengungkapkan kesedihannya melihat performa mantan klubnya yang tengah terpuruk di bawah asuhan Sergio Conceicao.
Rossoneri kini terdampar di peringkat kesembilan klasemen Serie A musim 2024-25, dengan hanya mengumpulkan 41 poin dari 27 pertandingan.
AC Milan mengalami rentetan hasil buruk dengan tiga kekalahan beruntun di Serie A, masing-masing dengan skor 2-1 melawan Torino, Bologna, dan Lazio.
Jarak mereka dengan zona Liga Champions kini mencapai 11 poin, sementara selisih dengan rival sekota, Inter Milan, yang berada di puncak klasemen mencapai 17 poin.
Situasi ini membuat peluang Rossoneri kembali ke kompetisi elit Eropa di musim depan semakin menipis.
Stefano Pioli, yang meninggalkan AC Milan pada akhir musim 2023-24, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi tim saat ini.
Meskipun kini berada di luar Eropa dengan menukangi Al Nassr, Pioli tetap mengikuti perkembangan Milan di Italia.
Dalam wawancara dengan Sky Sport Italia, ia menyatakan perasaannya terhadap para pemain dan pendukung Milan yang kini menghadapi masa sulit.
"Saya memang berada jauh sekarang, tetapi saya merasa sedih untuk para pemain saya, untuk para fans,"
"Karena kami pernah menciptakan sesuatu yang ajaib dan penuh semangat," ujar Pioli saat wawancara dengan Sky Sports italia.
Ya, Pioli pernah membawa AC Milan merasakan manisnya meraih scudetto Liga Italia pada musim 2021/2022.
Gelar scudetto yang diberikan Pioli itu menjadi yang pertama bagi AC Milan dalam lebih dari satu dekade.
Pioli juga membawa Milan ke semifinal Liga Champions pada musim 2022-23, meski akhirnya harus takluk dari Inter Milan yang kemudian kalah di final melawan Manchester City.
Ia pun berharap Milan bisa bangkit dari keterpurukan dan mengulangi kisah manis itu lagi secepatnya.
"Saya berharap bisa merasakan energi itu lagi," ujar Pioli.
Dengan Conceicao yang masih berjuang menemukan formula terbaik bagi Rossoneri, tekanan dari para penggemar dan manajemen semakin meningkat.
Milan membutuhkan perubahan besar jika ingin kembali bersaing di papan atas Serie A dan kompetisi Eropa di musim mendatang.
(Tio)
