Pengakuan Gusnahari, Hakim PA Batam yang Ditusuk OTK: Kronologi Kejadian Terungkap
Glery Lazuardi March 06, 2025 08:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Gusnahari, seorang hakim Pengadilan Agama (PA) Batam, menjadi korban penusukan.

Insiden penusukan itu terjadi di komplek perumahannya di Perumahan Cipta Garden Sekupang, Batam, pada Kamis (6/3/2025).

Berikut ini profil Gusnahari, sosok, kronologi, dan pengakuan Gusnahari.

Profil

Seperti dilansir dari laman ikahi.or.id, Gusnahari adalah seorang hakim kelahiran Kota Tengah, Sumatera Utara, pada 28 Agustus 1965.

Gusnahari menyandang dua gelar, yaitu Sarjana Hukum dan Magister Hukum.

Dia bersama lengkap Gusnahari SH MH.

Dia menempuh pendidikan sarjana pada 1991.

Pada 2008, dia menyandang gelar magister setelah lulus dari pendidikan S2 Fakultas Hukum di Universitas Islam Riau.

Gusnahari pernah bertugas di sejumlah pengadilan, seperti Pengadilan Agama Bengkulu, Pengadilan Agama Pekanbaru, dan Pengadilan Agama Batam.

Dia sudah bertugas sejak 12 Desember 2022.

Pada Agustus ini, Gusnahari akan pensiun karena akan menginjak usia 60 tahun.

Sosok

Azizon, humas Pengadilan Agama Batam, mengungkap Gusnahari sebagai sosok yang tegas.

Menurut dia, Gusnahari tidak mempunyai konflik atau permusuhan dengan pihak lain.

“Beliau sudah lama bertugas di sini,” ujarnya pada Kamis (6/3/2025).

Kronologi

Pada Kamis (6/3/2025) ini, Gusnahari menjadi korban penusukan.

Pelaku penusukan adalah Orang Tak Dikenal (OTK).

Lokasi penusukan berada di dekat tempot tinggalnya di Perumahan Cipta Garden, Kelurahan Sungai Harapan, Kecamatan Sekupang, Kota Batam.

Akibat kejadian itu, Gusnahari menderita luka di tangan.

Pasca kejadian penyerangan, dia dibawa ke Puskesmas Sekupang untuk menerima perawatan medis.

Insiden itu berawal pada saat Gusnahari hendak berangkat kerja.

Sebelum berangkat ke kantor, dia pergi ke rumah salah satu tetangga yang meninggal dunia.

Setelah melayat, korban bergegas menuju mobil.

Pada saat itu mobil terparkir berjarak sekitar 100 meter.

Tiba-tiba, hakim Gusnahari ditikam.

“Keluar rumah sekitar pukul 07.10 WIB dan berjalan menuju mobilnya yang terparkir di lokasi parkir perumahan, sekitar 100 meter dari rumanya,” kata Azizon.

Ketika tiba di lokasi parkir dan hendak membuka pintu mobil, seorang pria tak dikenal menyeratngnya.

Kejadian itu mengejutkan warga. Hal ini, karena pemukiman lingkungan tempat tinggal terbilang aman.

Senjata tajma itu mengenai dengan kanan sehingga membuat korban terjatuh.

Korban meminta tolong lalu warga bergegas ke lokasi. Pelaku melarikan diri. Korban dibawa ke Rumah Sakit BP Batam untuk menerima pengobatan.

Pengakuan Korban

Gusnahari menceritakan detik-detik penusukan.

Dia menceritakan kejadian itu sambil menangis. Matanya sembab dan mera, 

Dia memeluk anak lelakinya. Sang anak baru saja tiba di Batam.

“Tak tau lah bagaimana ceritanya, tiba-tiba tangan saya yang dibacok dari belakang. Kalan itu kepala saya, mungkin saya tidak di sini,” ujarnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.