Kisah Haru Sakinah: TKW Asal Batang yang Hilang 19 Tahun, Ditemukan di Hutan Malaysia
Catur waskito Edy March 07, 2025 12:30 AM

TRIBUNJATENG.COM, BATANG -- Ribut Uripah, seorang perempuan asal Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menghilang tanpa jejak selama 19 tahun setelah merantau sebagai tenaga kerja wanita (TKW) ke Malaysia.

Keluarga yang bertahun-tahun mencarinya akhirnya menemukan titik terang melalui sebuah video viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 2 menit 18 detik itu, seorang perempuan yang mengaku bernama Sakinah menyebutkan bahwa ia berasal dari Bawang dan memiliki seorang anak bernama Istianah.

Sosok itu ternyata adalah Ribut Uripah yang telah berganti nama menjadi Sakinah Anggraeni.

Pergi Tanpa Kabar, Kembali dengan Kisah Pilu

Ribut Uripah berangkat ke Malaysia pada tahun 2006 untuk mengadu nasib demi keluarga.

Namun, sejak saat itu, kabarnya menghilang. Keluarga mencoba berbagai cara untuk mencari informasi tentang keberadaannya, tetapi semua usaha itu seakan menemui jalan buntu.

Tak ada telepon, tak ada surat, bahkan jejaknya pun seolah lenyap di negeri seberang.

Tahun demi tahun berlalu, harapan keluarga mulai menipis. Namun, hati kecil mereka tak pernah sepenuhnya percaya bahwa Ribut Uripah telah tiada.

Doa terus dipanjatkan agar suatu hari ia bisa kembali ke rumah.

Dan akhirnya, keajaiban itu datang dalam wujud sebuah video yang tak sengaja tersebar di internet.

Hidup Terisolasi di Tengah Hutan Malaysia

Setelah ditelusuri, diketahui bahwa Sakinah alias Ribut Uripah telah tinggal di sebuah gubuk kayu di hutan Malaysia selama hampir dua dekade.

Ia hidup dalam keterbatasan, jauh dari hiruk-pikuk kota, tanpa akses komunikasi dengan dunia luar.

Tidak ada yang tahu pasti bagaimana ia bisa terjebak dalam situasi itu, namun yang jelas, ia tidak memiliki cara untuk kembali ke Indonesia.

Ketika video itu sampai ke keluarga di Batang, mereka langsung yakin bahwa perempuan dalam rekaman adalah Ribut Uripah.

Kepala Desa Candirejo, Ahmad Musafak, juga memastikan identitasnya setelah melakukan konfirmasi kepada keluarga dan warga desa.

“Semalam sekitar jam 9 mendapat informasi terkait warga saya yang terlantar di Malaysia.

 Kami sudah melakukan konfirmasi kepada pihak keluarga, dan ternyata betul itu salah satu warga kami yang pergi ke Malaysia dan tidak pernah ada kabar,” tutur Ahmad Musafak.

Perjuangan untuk Pulang

Setelah memastikan identitasnya, pemerintah desa langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Disnaker, Dinsos, dan perwakilan masyarakat Indonesia di Malaysia.

Dengan bantuan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), akhirnya Sakinah berhasil dievakuasi dan kini dalam kondisi sehat.

Kabar ini membawa kelegaan yang luar biasa bagi keluarga di Batang.

Tangis haru pecah saat mereka menerima konfirmasi bahwa Ribut Uripah masih hidup.

Meski perjalanannya penuh luka dan cobaan, kini ia memiliki kesempatan untuk kembali ke tanah kelahirannya.

Pelajaran Berharga bagi Pekerja Migran

Kisah Ribut Uripah atau Sakinah menjadi pengingat bagi para pekerja migran Indonesia akan pentingnya perlindungan diri dan komunikasi dengan keluarga.

 Banyak TKW yang berangkat ke luar negeri demi mencari penghidupan yang lebih baik, tetapi tidak sedikit pula yang mengalami nasib tragis karena eksploitasi, penipuan, atau keterbatasan informasi.

Kepala Desa Candirejo mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati sebelum memutuskan untuk bekerja ke luar negeri.

 “Jangan mudah tergiur janji manis agen tenaga kerja. Pastikan semuanya resmi dan memiliki jalur komunikasi yang jelas dengan keluarga di tanah air,” pesannya.

Kini, Sakinah hanya ingin satu hal: pulang ke rumah dan bertemu keluarganya.

Setelah 19 tahun terpisah oleh jarak dan keadaan, akhirnya ia bisa kembali ke pelukan orang-orang yang mencintainya. Sebuah akhir yang bahagia dari perjalanan panjang yang penuh air mata. (Kompas.com)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.