TRIBUNNEWS.COM - Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengunjungi kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (7/3/2025).
Menurut Hashim, Presiden Prabowo Subianto berharap akan segera bertemu dengan Jokowi.
“Pak Prabowo kirim salam hangat. Salam hormat. Dan berharap akan ketemu dengan Pak Jokowi dengan waktu tidak terlalu lama,” ucap Hashim, dikutip dari Tribun Solo.
Adik Prabowo ini mengaku memperbincangkan banyak hal, termasuk mengenai bangsa dan negara selama dua jam bersama Jokowi.
“Saya dapat kehormatan dari Pak Jokowi. Saya diundang Pak Jokowi kita tukar banyak pikiran. Banyak hal-hal yang menyangkut negara dan bangsa,” tuturnya.
Ia juga mengaku memperoleh nasihat dari bekas Gubernur Jakarta tersebut.
Namun, Hashim enggan mengungkapkan apa saja nasihat yang didapatkannya dari Jokowi.
“Saya banyak dapat nasihat-nasihat juga. Saya kira nasihat yang sangat berharga. Saya kira ini silaturahmi. Itu antara saya sama Pak Jokowi,” terangnya.
Topik terkait bidang iklim dan energi juga tak ketinggalan dibahasnya bersama Jokowi.
“Mungkin bisa dapat nasihat dengan beliau. Antara lain (soal iklim) kita bicara banyak hal,” jelasnya.
Hashim mengaku pertemuannya dengan Jokowi akan dilaporkan kepada Prabowo.
“Tadi malam saya lapor ke Pak Prabowo, saya akan silaturahmi dengan Pak Jokowi,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Projo Budi Arie Setiadi buka suara perihal pertemuan Jokowi dan Hashim Djojohadikusumo.
Ia menegaskan bahwa keduanya merupakan kawan lama sehingga wajar jika bertemu.
"Ketemu kawan lama masa enggak boleh? Jangan terlalu politik lah," tutur Budi di Istana, Jakarta, Jumat.
Meski begitu, Budi enggan banyak bicara mengenai pertemuan tertutup Jokowi dan Hashim.
Ia hanya berujar bahwa keduanya membahas hal-hal demi kemajuan negara.
Menteri Koperasi ini pun membantah Jokowi dan Hashim bertemu untuk membahas Partai Super Tbk.
"Yang pasti untuk kemajuan negara. Yang pasti buat kebaikan bangsa, negara, dan rakyat. Biasalah ini kan teman lama mau bertemu."
"Ya baik-baik saja, semua orang bertemu, berkumpul, berhimpun, ngobrol. Masa dicurigai? Membawa kebaikan untuk bangsa dan negara," imbuhnya.
Selain itu, dirinya juga membantah jika pertemuan itu untuk membahas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal kasus Harun Masiku.
"Enggak lah, jangan spekulatif. Sudah lah, intinya kita mikirin negara, sekarang kita fokus untuk mikirin rakyat," terangnya.
(Deni)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)