TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebagai langkah awal mewujudkan program Sejuta Pelajar Bertalenta, Kementerian Agama (Kemenag) bekerjasama dengan UAG University dan ESQ memberikan pembekalan melalui Pelatihan Konseling Berbasis AI TalentDNA Bagi Guru Bimbingan Konseling (BK) di Lingkungan Madrasah Aliyah (MA) yang berlangsung di Menara 165, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Kamis (6/3/2025) kemarin.
Giat ini mendapat apresiasi dari Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar yang menyatakan bahwa pelatihan guru BK madrasah tersebut sangat penting agar para pendidik mampu memetakan talenta siswanya sejak dini sehingga mudah diarahkan ke depan.
“Dahsyat sekali kerjasama ini. Dengan alat yang canggih, ESQ dan UAG University menampilkan AI TalentDNA, sehingga kecanggihan teknologi ini dapat mengembangkan pendidikan keagamaan,” kata Menag Nasaruddin dalam keterangan persnya yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (7/3/2025).
“Terima kasih kepada Pak Ary Ginanjar dan tim ESQ. Saya tahu persis bahwa ini kegiatan yang sangat advance, sangat mahal, tapi semuanya ini digratiskan oleh Pak Ary. Jadi bulan suci Ramadan ini saya malah justru iri kepada Pak Ary bisa melakukan hal seperti ini,” sambungnya.
Kata Imam Besar Masjid Istiqlal ini, Artificial Intelligence ini masih diwacanakan orang, tapi atas kerjasama ini, Kemenag sudah melaksanakannya terlebih dahulu dan mendemonstrasikan.
“Saya juga memberikan apresiasi kreativitas yang dilakukan, ini semuanya tentu luar biasa. Apalagi datang dari berbagai daerah. Saya juga kaget. Saya pikir hanya Jabodetabek saja, tapi ternyata ada yang dari Papua dan dari Aceh, masya Allah. Ini dahsyat,” jelasnya.
Menag Nasaruddin berharap, kerjasama ini bisa terus kita lanjutkan, mengingat manfaatnya sunnguh luar biasa. “Kepada seluruh para peserta yang hadir pada kesempatan ini, ini “Lailatul Qadar“ buat Anda semua. Jadi bisa mendapatkan materi yang sangat canggih dari ESQ yang menampilkan sesuatu yang sangat baru,” ujarnya.
Sementara itu, Pendiri ESQ Corp Ary Ginanjar Agustian, program ini didukung langsung untuk memajukan madrasah se-Indonesia, yang dimana sebagai bentuk tri dharma perguruan tinggi UAG University.
“Saya berbicara di depan sini sebagai Duta Madrasah, yang kembali mengabdi kepada sekolah saya dahulu. Melihat dari sekolah saat ini hanya cenderung pada kecerdasan intelektual saja, padahal dari penelitian yang ada 80% kesuksesan yang berhasil itu melalui kecerdasan emosional,” jelas Ary Ginanjar.
“Dan penelitian berikutnya di tahun 90 ditemukan god spot, bahwa manusia menderita kekeringan dan kehilangan makna apabila dia tidak mengenal 3 pertanyaan siapa kita, dimana kita, dan kemana kita. Yang kita sebut dengan kecerdasan spiritual,” tambahnya.
Founder UAG University tersebut melanjutkan, dari tragedi yang terjadi saat ini, Ary Ginanjar menghampiri salah satu menteri yang menjadi jembatan, yaitu Kementerian Agama. Melalui Dirjen Pendidikan Islam, akan digerakkan dalam program Sejuta Pelajar Bertalenta menggunakan AI TalentDNA kepada para pendidik di Madrasah.
“Saya percaya, satu-satunya pendidikan di muka bumi yang berbasis kecerdasan spiritual adalah madrasah. Terlebih dengan jumlah madrasah di Indonesia insyaAllah optimis Indonesia Emas 2045 menjadi kenyataan,” ujarnya. (*)