BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan tata cara dan niat zakat fitrah di bulan Ramadhan 2025 atau memasuki 1 Syawal Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah nanti.
Sebagaimana niat dalam melakukan ibadah lain, dituturkan Buya Yahya mengucap di dalam hati sudah sah dan tidak diwajibkan untuk memegang beras dan terlihat punggung tangan oleh si penerima zakat, terlebih yang bukan mahram.
Buya Yahya memaparkan ada ketentuan dan aturan Islam yang harus diketahui mengenai syarat dan kurun waktu yang paling afdhol dalam menunaikan zakat fitrah bagi kaum muslimin.
Kini umat Islam telah berada di bulan Ramadhan 1446 Hijriyah bertepatan di bulan Maret 2025.
Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasaselama 30 hari atau satu bulan, kemudian merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Selain puasa, kaum muslimin juga diwajibkan membayar zakat fitrah bagi yang memenuhi syarat.
Zakat adalah jumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam dan diberikan ke orang yang berhak menerimanya.
Sedangkan zakat fitrah adalah salah satu jenis zakat dalam ajaran Islam. Sebagai Muslim yang baik, wajib mengetahui pengertian zakat fitrah dan cara menghitung zakat fitrah.
Buya Yahya menjelaskan perihal ijab qabul atau niat membayar zakat fitrah, tidak harus resmi sebagaimana halnya tangan harus memegang beras sembari membaca niat.
"Tidak dipegang juga sah kok, namun kalau sesama laki-laki atau perempuan dan bukan lawan jenis misalnya boleh saja. Tanpa harus seperti itu, niat di dalam hati juga sah," ucap Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Jika memegang beras sembari berniat disaksikan penerima zakat sesama mahrom, misalnya laki-laki dengan laki-laki, dan perempuan dengan perempuan silakan saja, namun jika dengan lawan jenis sebaiknya menghindari yang demikian dan cukup mengucap niat dalam hati.
Hal yang demikian adalah untuk menghindari bentuk kemaksiatan sekecil apapun, yang disengaja maupun tidak.
Buya Yahya menerangkan orang yang wajib menunaikan zakat fitrah harus memenuhi dua syarat.
"Adalah orang yang menemui bulan Ramadhan dan orang itu menemui hari raya. Contohnya ada orang hidup hanya menemui bulan Ramadhan tapi tidak menemui hari raya maka tidak wajib zakat fitrah, misalnya besok lebaran, hari ini puasa terakhir 10 menit lagi maghrib orang tersebut meninggal, maka tidak waib keluar zakat," jelas Buya Yahya.
Contoh lainnya, orang yang tidak menemui Ramadhan namun menemui hari raya, yakni bayi yang baru lahir di waktu maghrib malam hari raya, maka hukumnya menunaikan zakat fitrah juga tidak wajib.
Jika menemui salah satu syaratnya misalnya Ramadhan atau hari raya maka zakat fitrahnya sah. Namun masih sebatas sah bukan wajib.
"Saat masuk Ramadhan, mulai awal Ramadhan sudah boleh mengeluaran zakat fitrah. Tapi belum wajib, karena belum tentu orang itu menemui hari raya, hukumnya boleh namun belum jatuh wajib," urai Buya Yahya.
Apabila sudah masuk hari raya, maka hukumnya wajib menunaikan zakat fitrah.
Waktu yang paling afdhol atau yang paling bagus untuk mengeluarkan zakat fitrah adalah sebelum shalat ied atau shalat hari raya.
Umat muslim dianjurkan atau disunnahkan membayar zakat fitrah sebelum melaksanakan shalat ied, namun boleh pula dilakukan pada malam hari, namun dikhawatirkan masih merasa lapar.
"Agar zakat fitrah yang diberi dapat mengenyangkan orang yang diberi di hari itu, sehingga saat hari raya tiba mereka bisa ikut berhari raya tanpa bingung mencari nafkah," papar Buya Yahya.
Apabila zakat fitrah dikeluarkan setelah hari raya, tetap boleh dan wajib dilaksanakan namun hukumnya makruh.
Niat Zakat Fitrah
Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat zakat selengkapnya:
1. Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Ta’ala.”
2. Zakat Fitrah untuk Istri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku fardhu karena Allah Ta’ala.”
3. Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta’ala.”
4. Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta’ala.”
5. Zakat Fitrah untuk Semua Keluarga
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku fardhu karena Allah Ta’ala.”
(Banjarmasinpost.co.id)