TIMESINDONESIA, JAKARTA – Shalat tarawih memang tidak wajib, tetapi menyimpan banyak keutamaan. Salah satunya pada malam ke-9 Ramadan, di mana pahala ibadahnya disebut setara dengan ibadah para nabi.

Dalam Kitab Durratun Nasihin karya al-Khubawi, dijelaskan bahwa seseorang yang menjalankan shalat tarawih di malam ini mendapatkan keistimewaan luar biasa.

وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ فَكَأَنَّمَا عَبَدَ اللهَ تَعَالَى عِبَادَةَ النَّبِىِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ

"Pada malam kesembilan, seakan-akan beribadah kepada Allah sebagaimana ibadahnya para Nabi," demikian disebutkan dalam kitab tersebut.

Keutamaan ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk tidak melewatkan shalat tarawih, terutama di malam ke-9. Jika para nabi beribadah dengan penuh kekhusyukan dan ketaatan, maka ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk meneladani mereka.

Dalam Kitab Durratun Nasihin, setiap malam Ramadan memiliki keutamaan tersendiri. Ada malam-malam yang menghapus dosa, membawa keberkahan rezeki, hingga yang pahalanya sebanding dengan ibadah para nabi.

Malam ke-9 disebut sebagai malam istimewa karena nilai ibadahnya sangat tinggi. Para nabi adalah manusia pilihan yang selalu beribadah dengan penuh ketulusan. 

Menjalankan shalat tarawih di malam ini memberikan peluang besar untuk meraih pahala yang luar biasa.

Manfaatkan Ramadan untuk Mendekatkan Diri kepada Allah

Dengan memahami keutamaan ini, umat Islam diharapkan tidak hanya mengejar jumlah rakaat, tetapi juga meningkatkan kualitas ibadah. Ramadan adalah momen terbaik untuk lebih dekat dengan Allah, salah satunya dengan shalat tarawih yang khusyuk dan penuh keikhlasan.

Kesempatan meraih pahala besar selama Ramadan sebaiknya tidak disia-siakan. Jika pahala shalat tarawih di malam ke-9 setara dengan ibadah para nabi, maka tidak ada alasan untuk melewatkannya. (*)