Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Kasus kehilangan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Jember, Jawa Timur, sepertinya cukup tinggi dalam setahun dua bulan terakhir.
Tercatat sejak Januari 2024 hingga awal Maret 2024, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jember mendapatkan 46 ribu laporan kehilangan KTP.
Kepala Dispendukcapil Jember, Isnaini Dwi Susanti mengungkapkan jumlah itu lebih tiinggi dibandingkan permohonan pencetakan KTP baru bagi pemula.
"Lebih tinggi dari mereka yang memperbarui dokumen kependudukan. Lebih banyak warga yang kehilangan KTP," ujarnya, Sabtu (8/3/2025).
Menurutnya, Dipenduk Capil Jember juga menemukan beberapa kejanggalan dalam kasus ini, Sebab ada warga melapor kehilangan KTP, setelah dlacak dokumen tersebut masih mereka simpan.
"Kami juga menemukan ada kasus di mana seseorang mengaku kehilangan KTP padahal masih menyimpannya. Hal ini bisa berpotensi disalahgunakan,” ucap perempuan yang akrab disapa Santi.
Sementara itu, Dispendukcapil Jember tidak bisa mencetak KTP baru. Kata Santi, hal tersebut karena alokasi blanko dari pemerintah pusat sangat terbatas.
“Blanko KTP dicetak oleh dua perusahaan rekanan pemerintah pusat, sehingga jumlah yang dikirim ke daerah terbatas. Setiap bulan, kami tidak bisa langsung mendapatkan blanko dalam jumlah banyak,” tuturnya.
Dia menjelaskan, pada tahun 2024 Kabupaten Jember hanya mendapatkan 127.000 blanko. Jumlah tersebut masih belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu untuk mengetasi kasus ribuan KTP hilang. Katanya, Dispendukcapil Jember memberikan dokumen kependudukan sementara yang terbuat dari ketras HVS.
"Dokumen pengganti ini bisa digunakan untuk berbagai keperluan administrasi, beberapa instansi seperti Imigrasi, sudah menerima dokumen tersebut untuk pengurusan paspor,” paparnya.
Santi berharap masyarakat lebih jeli menyimpan KTP-nya, agar tidak hilang. Karena dokumen ini penting untuk kebutuhan adminitrasi.
“Kalau KTP hilang risikonya besar, karena bisa disalahgunakan untuk berbagai hal. Kami mohon warga lebih berhati-hati,” ucapnya.