Rizqi Mantan Pemain Timnas Jualan Es karena Gaji Tak Dibayar 8 Bulan, Istri Bersyukur Laris Manis
Mujib Anwar March 09, 2025 10:30 AM

TRIBUNJATIM.COM - Viral sosok mantan pemain Timnas jualan es di bazar Ramadhan.

Mantan pemain sepak bola di Timnas Malaysia itu bernama Mohammad Gopi Rizqi.

Ada alasan mengapa Rizqi kini banting setir.

Rupanya gajinya sebagai pemain sepak bola tak dibayar selama delapan bulan.

Dilansir dari media Malaysia, Sinar Harian dan Berita Harian via TribunJabar, Gopi Rizqi kini berjualan minuman es di Kampung Api-api, Pontian, Johor.

Alasan Gopi Rizqi kini berjualan minuman es yakni karena tidak menerima gaji dari klub yang ia bela tidak menggajinya selama delapan bulan.

Gopi Rizqi mengaku, ia harus bekerja lebih keras karena ada kebutuhan keluarga yang harus ia penuhi.

Beruntung, usaha ayah dua anak dalam berjualan ini laris manis.

"Minuman dan kue-kue di lapak saya laris manis. Kadang-kadang, pelanggan juga berfoto bersama saya," ungkap Gopi Rizqi, Rabu (5/3/2025). 

Adapun, awalnya Gopi Rizqi terpikir untuk berjualan minuman es dan kue ini setelah berdiskusi dengan istrinya, Nor Hidayah Roslan.

Gopi mengaku sempat khawatir dengan kehidupannya yang tidak menerima gaji dari klub yang ia kini bela selama delapan bulan terakhir.

Kini, Gopi Rizqi pun mempertimbangkan agar usahanya bisa lebih berkembang lagi dan menjadikannya sumber penghasilan utama.

Pemilik nama lengkap Muhammad Gopi Rizqi Rama Chandra ini merupakan pesepak bola kelahiran Kuantan, Malaysia, pada 15 Desember 1989.

Ia adalah seorang penyerang yang lebih sering bermain sebagai winger dengan keahlian berlari cepat dan menggiring bola.

Gopi Rizqi juga dikenal bisa menggunakan kedua kakinya untuk menendang bola.

Karier sepak bola profesional Gopi Rizqi bermula bersama klub Pahang dan masuk tim senior pada 2010.

Gopi Rizqi membela Pahang selama lima tahun dan membantu timnya itu mendapatkan promosi ke Malaysia Super League 2013.

Bersama Pahang pula, Gopi Rizqi pernah tampil di AFC Cup 2014/2015.

Pada 2016, Gopi Rizqi sempat membela Selangor hingga akhirnya memilih untuk hijrah ke Johor Darul Ta'zim (JDT) pada 27 Desember 2016.

Dia pun debut bersama JDT dengan kemenangan 7-0 atas Melaka United pada 9 April 2017.

Satu musim bersama JDT, Gopi Rizqi hanya tampil dalam lima laga, tiga di AFC Cup dan dua di Malaysia Super League dengan durasi 286 menit bermain.

Pada 2018, Gopi Rizqi lantas dipinjamkan dari JDT ke Melaka United.

Dia debut sebagai pemain pengganti dengan kemenangan 2-1 atas Kelantan pada 3 Februari 2018.

Gol pertamanya untuk Melaka United yakni pada 11 Februari 2017, ketika ia berhadapan dengan Negeri Sembilan di kandang.

Setelah membela Melaka United selama satu musim, Gopi Rizqi pun kembali melanglang buana ke Polis DiRaja Malaysia Football Club (PDRM), Pahang, Sarawak Untied, Penang, hingga terakhir berlabuh di Kuala Lumpur Lovers pada 2023.

Selain pernah aktif bermain di liga, Gopi Rizqi juga sempat membela Timnas Malaysia.

Pada Oktober 2012, pria yang juga akrab disapa Gopinathan itu termasuk di antara pemain yang direkrut Timnas Malaysia untuk pertandingan persahabatan melawan Hong Kong di Stadion Mong Kok. 

Pelatih nasional Datuk K. Rajagopal pada saat itu, sedang mempersiapkan tim untuk AFF Suzuki Cup 2012 pada November. 

Meski kini aktif berjualan, Gopi mengaku siap untuk berbagi pengalaman dengan para pelajar soal bermain sepak bola jika diberikan kesempatan untuk menjadi pelatih. 

Ia sendiri kini telah memiliki lisensi kepelatihan.

Kisah Lain

Sempat bekerja jadi pegawai koperasi, Mariono (40) akhirnya memilih resign karena tidak bisa jujur.

Pria tersebut kini memilih banting setir menjadi tukang rumput pakan ternak.

Ia mengaku bersyukur kini bisa kerja jujur meski penghasilan pas-pasan.

Sehari-harinya, Mariono bekerja sama dengan sang ibu, Sunari (67).

Perempuan asal Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ini tampak duduk melamun di antara tumpukan ikatan rumput pakan ternaknya.

Seorang pria lalu datang menghampirinya, hendak membeli rumput pakan ternak yang dijual Sunari.

Dengan usianya yang mencapai 67 tahun, Sunari sudah tidak mampu mengangkat ikatan rumput tersebut.

Pembeli harus mengangkat sendiri.

Tidak lama kemudin, Mariono datang mengendarai sepeda motor dengan tiga ikat rumput padi di boncengannya.

Diketahui, Sunari dan Mariono sudah enam tahun berdagang rumput pakan ternak.

Sebelumnya, Mariono keluar dari pekerjaanya sebagai karyawan koperasi pada tahun 2019.

Mariono merasa tidak cocok bekerja di koperasi karena lingkungan kerjanya yang toxic.

"Saya memilih keluar dari koperasi karena saya tidak cocok dengan lingkungan kerjanya," ungkap Mariono, Selasa (28/1/2025), dilansir dari Kompas.com.

"Lingkungan kerja di koperasi tidak memberi kesempatan untuk orang jujur. Kami harus tidak jujur kepada semua orang agar bisa tetap eksis," imbuh dia.

Ia pun banting setir sebagai pedagang rumput bersama ibunya yang sebelumnya bekerja sebagai buruh tani.

Ibu dan anak tersebut saling bekerja sama dan berbagi tugas.

Mariono yang mencari rumput di ladang-ladang di area Kecamatan Gondanglegi, sementara Sunari berperan menjaga dagangannya.

"Selain menjual rumput hasil merumput sendiri, kami juga menjual rumput hasil merumput orang lain."

"Kalau terjual, ibu saya mendapat persentase Rp2.000 per ikat," jelasnya.

Adapun per ikat rumput dibanderol dengan harga Rp10.000-Rp 20.000. 

Dalam sehari, keduanya bisa menjual 5 sampai 7 ikat.

"Penghasilannya ya untuk kehidupan sehari-hari keluarga kami dan biaya sekolah kedua anak kami," ungkap Mariono.

Menurut Mariono, penghasilannya tersebut cukup untuk hidup sehari-hari.

Ia juga bisa membiayai pendidikan kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), meski beberapa kebutuhan kurang tercukupi.

"Tapi ditopang hasil kerja istri saya sebagai buruh setrika," tuturnya. 

Mariono bersyukur dengan penghasilannya sebagai pencari rumput. 

Meskipun, penghasilan tersebut hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari.

Ia memiliki cita-cita untuk membiayai pendidikan kedua anaknya hingga ke tingkat perguruan tinggi.

Ia pun nyaman bekerja jujur yang kini dilakoninya.

"Insyaallah yang penting bekerja dengan baik dan jujur, saya yakin hasil kerja kami mampu untuk membiayai anak-anak kami," tandas Mariono.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.