Konvoi Sound Horeg Bangunkan Sahur di Jember Dikeluhkan Warga, Kena Razia Polisi
kumparanNEWS March 10, 2025 09:21 AM
Dua unit mobil pikap yang mengangkut sound horeg konvoi di jalanan Jember, Jawa Timur, pada Minggu (9/3). Video aksi mereka viral di media sosial.
Sound horeg yang dibawa pikap tersebut setinggi dua sampai tiga meter. Mereka keliling sekitar pukul 00.00 sampai 01.30 WIB.
Karena dinilai meresahkan menyetel musik dengan volume keras malam-malam, mereka pun terkena patroli polisi dari Polsek Ambulu dan Tim Reskrim Polres Jember.
Rombongan sound horeg terkena patroli di dua lokasi berbeda, yakni di Dusun Bedengan, Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu dan di Dusun Krangkengan Barat, Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Jember.
Penindakan terhadap konvoi dua sound horeg itu dibenarkan oleh Kapolsek Ambulu AKP Latifa Andika. Polisi menindak pemilik mobil pikap dan warga yang ikut konvoi.
"Kejadian dalam video itu benar. Awal mulanya itu ada laporan dari masyarakat, perihal dua mobil pikap yang mengangkut sound system dan membunyikan musik dengan volume keras serta mengganggu masyarakat yang sedang istirahat," kata Latifa saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (9/3) malam.
"Karena saat itu kejadiannya sekitar pukul 00.00 - 01.00 WIB. Kemudian dari rekan-rekan Reskrim dan anggota Polsek Ambulu segera menuju TKP," sambungnya.
Konvoi dua pikap sound horeg digrebek polisi. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Konvoi dua pikap sound horeg digrebek polisi. Foto: istimewa
Setelah kena razia, pemilik dan warga yang ikut sound horeg itu pun ditegur dan diberikan imbauan oleh polisi agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
"Karena Sound Horeg itu berjalan dan membunyikan sound system tengah malam, dan berlangsung sampai pukul setengah 2 pagi. Itu jelas mengganggu dan kami minta untuk dimatikan musiknya," ujar Latifa.
Menurut Latifa, pemilik sound horeg berdalih konvoi untuk membangunkan masyarakat sahur.
"Tapi hal itu tidak seharusnya dilakukan, setelah kita hentikan, pemilik sound berjanji untuk tidak mengulangi lagi. Sekaligus juga mematikan musik, yang awalnya disetel dengan volume keras. Jadi pada saat itu langsung dihentikan, intinya kami memberikan imbauan dan mencatat identitas pemilik sound horeg tersebut," ungkapnya.
Tidak ada kendaraan maupun sound horeg yang diamankan polisi. Namun demikian, patroli dipastikan akan terus dilakukan untuk menindak aksi macam ini.
"Ya untuk tidak membunyikan musik keras-keras itu. Tapi kami akan rutin melakukan patroli untuk menindak tegas (mengamankan kendaraan). Jika kasus serupa diulangi lagi," ucapnya.
Terkait konvoi sound horeg tersebut, warga setempat Dian Kusumaningrum (33) merasa resah.
"Ya coba masuk akal nggak? Tengah malam setel musik keras-keras. Ini kan bulan Ramadan, harusnya tadarus dan istirahat menunggu sahur. Tapi malah konvoi sound horeg. Jelas mengganggu warga," kata Dian.
Ia berharap, ada tindakan tegas agar tindakan serupa tidak terulang kembali.
"Setahu saya sering kejadian ini, apalagi terus konvoi itu sampai ke Pantai Watu Ulo. Kalau memang mau nyetel musik jedag-jedug gitu. Sana di Pantai saja. Jangan di jalan dan pemukiman warga, kasihan banyak anak kecil dan bayi yang mau istirahat. Apalagi orang tua yang suaranya itu jelas mengganggu karena musiknya keras," ujarnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.