GridHEALHT.id - Ketahui apakah benar mitos perempuan mudah gemuk dibandingkan dengan laki-laki?
Kegemukan berisiko dialami oleh siapapun, baik laki-laki maupun perempuan. Tapi, perempuan dianggap lebih berisiko untuk mengalaminya.
Risiko kegemukan pada perempuan, dikatakan menjadi lebih besar terutama setelah melahirkan.
Melalui artikel ini, akan dijelaskan lebih lanjut alasan ilmiah mengapa kondisi tersebut bisa terjadi.
Pasalnya, hormon akan memengaruhi bagaimana tubuh menyimpan lemak dan risiko kegemukan.
Melansir situs Cambridge, wanita umumnya mempunyai proporsi massa tubuh yang lebih besar dalam bentuk lemak.
Selain itu juga cenderung menyimpan lemak di subkutan dan di ekstermitas bagian bawah.
Sedangkan pada pria, penimbunan lemak cenderung terjadi di daerah perutnya.
Jaringan adiposa berlebih di daerah perut, terumatam lemak visceral, dikaitkan dengan lebih banyak risiko kesehatan.
Selain itu, massa otot wanita juga lebih rendah dibandingkan dengan pria. Sehingga jika jumlah asupan kalori berlebih, maka berisiko terjadi penumpukan.
Lambat laun, penumpukan kalori tersebut akan berubah menajdi lemak yang menyebabkan berat badan perempuan lebih rentan naik.
Ini adalah gaya hidup, yang meliputi aktivitas fisik dan juga asupan makanan sehari-hari.
Perempuan diketahui lebih sering mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, lemak, gula, dan minim serat.
Ditambah jika aktivitas fisik yang dilakukan tidak cukup, maka pembakaran kalori dari makanan yang dikonsumsi jadi tidak sebanding.
Pada akhirnya, ini akan menyebabkan perempuan mengalami kegemukan dan berpotensi berkembang menjadi obesitas.
* Mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah-buahan, batasi asupan daging olahan, pilih protein tanpa lemak, dan memilih lemak tak jenuh tunggal serta tak jenuh ganda dalam jumlah sedang.
* Atur porsi makan dengan bijak, kurangi porsi makan sehari-hari.
* Dibandingkan minuman manis, lebih baik pilih air putih atau minuman tanpa gula.
* Melakukan aktivitas fisik seperti jalan cepat, setidaknya selama 150 menit per minggu.