Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan, ada sejumlah perusahaan milik negara atau BUMN yang akan menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman (PT Sritex) usai berhenti beroperasi karena pailit.
Meski begitu, Yassierli masih enggan menyebut identitas BUMN tersebut.
"Saya enggak bisa cerita, tapi kalau saya dengar ada, sudah ada beberapa kandidat ya," kata Yassierli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Ia menyampaikan, Kemnaker tidak bisa ikut campur lebih dalam mengurusi penyelamatan perusahaan Sritex.
Sebab, hal itu kini diurus oleh kurator usai putusan pengadilan yang menetapkan Sritex pailit.
"Nanti ini kan proses di kurator nanti," pungkasnya.
Sebelumnya, berkembang wacana Badan Pengelola Investasi Danantara akan menyelamatkan Sritex.
Anggota Komisi IX DPR RI FPDIP Edy Wuryanto, mengusulkan negara membantu menyelamatkan Sritex melalui dana investasi yang ada di Danantara.
Hal itu disampaikannya dalam audiensi Komisi IX DPR dengan perwakilan pekerja Sritex pada Selasa (4/3/2025).
Awalnya, Edy menyambut positif langkah pemerintah yang berupaya membantu PT Sritex dengan mencarikan investor baru.
Dia menilai upaya tersebut sebagai langkah yang baik, terutama mengingat dampak ekonomi yang besar yang ditimbulkan oleh perusahaan tekstil besar tersebut.
"Nah, barangkali negara mau investasi, ya boleh. Mengapa tidak, kan punya Danantara sekarang, kan untuk investasi. Kalau positif untuk investasi mengapa negara enggak masuk untuk menyelamatkan Sritex. Nah baru habis itu swasta (masuk)," kata anggota DPR dari Fraksi PDIP itu.