Era Baru Kerja Sama Bisnis, Maluku Utara-Jawa Timur Bersinergi
GH News March 12, 2025 08:06 PM

TIMESINDONESIA, TERNATEGubernur Maluku Utara Sherly Laos bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi membuka Misi Dagang Jawa Timur-Maluku Utara ke-3 di Kota Ternate, pada Rabu (12/3/2025). Acara ini menandai pentingnya kerja sama ekonomi antar kedua provinsi.

Pada kesempatan tersebut, penandatanganan komitmen transaksi antara pelaku usaha dari kedua daerah menunjukkan angka transaksi yang cukup menggembirakan. Hingga pukul 12 siang, total transaksi sudah mencapai Rp 450 miliar dan diperkirakan akan melampaui angka setengah triliun rupiah sebelum acara berakhir sore hari.

Gubernur Khofifah pun menyampaikan harapan agar transaksi ini terus berkembang. "Kami optimistis angka ini akan terus meningkat sampai penutupan nanti," ujarnya.

Khofifah juga memberikan apresiasi terhadap antusiasme pelaku usaha yang berpartisipasi dalam misi dagang ini, berharap kolaborasi yang terjalin dapat mendatangkan manfaat nyata bagi perekonomian kedua daerah. Acara yang dihadiri oleh Forkopimda Maluku Utara, perwakilan KADIN dari kedua provinsi, dan 48 pelaku usaha Jawa Timur ini bertujuan untuk mempererat hubungan bisnis antar kedua provinsi.

Dalam sambutannya, Gubernur Sherly Laos menekankan pentingnya membangun hubungan perdagangan yang lebih berimbang antara Jawa Timur dan Maluku Utara.

"Hubungan kita sudah sangat erat, namun defisit perdagangan selalu terjadi di pihak Maluku Utara. Ini saatnya kita memperbaiki itu dan meningkatkan ekspor Maluku Utara," ujar Sherly Laos.

Sherly juga memberikan pesan kepada pelaku usaha dan OPD agar fokus pada peningkatan daya saing produk dan pengolahan komoditas unggulan sebelum dipasarkan. Dalam kesempatan ini, data perdagangan menunjukkan lonjakan signifikan dalam hubungan dagang kedua provinsi dalam dekade terakhir:

2015: Rp 72 miliar (Jatim surplus +Rp 68 miliar)
2019: Rp 800 miliar (Jatim surplus +Rp 200 miliar)
2020: Rp 2,2 triliun (Jatim surplus +Rp 371 miliar)
2022–2023: Rp 1 triliun (Jatim surplus +Rp 400 miliar)
2024 (proyeksi): Rp 1,3 triliun

Melihat tren ini, Gubernur Sherly Laos dengan candaan mengatakan, "Wajar jika rombongan Jawa Timur semakin ramai datang ke sini karena perdagangan terus berkembang. Mba Khof, tolong bantu kami tahun depan agar defisit ini bisa teratasi!" ujar Sherly disambut tawa para hadirin.

Sebagai langkah strategis, Sherly menginstruksikan OPD untuk fokus pada peningkatan volume perdagangan, pengurangan biaya transportasi, serta kemudahan dalam perizinan. Maluku Utara juga berencana meningkatkan ekspor untuk menyeimbangkan neraca perdagangan.

“Kita harus mencapai keseimbangan dalam dua tahun ke depan dengan meningkatkan daya saing produk lokal,” tambahnya.

Maluku Utara saat ini mengekspor berbagai komoditas seperti rempah-rempah (pala, bunga pala, kapulaga), hasil perikanan (ikan beku, daging ikan), kayu, kelapa, kakao, dan skrap logam (besi, aluminium). Sementara itu, produk dari Jawa Timur yang masuk ke Maluku Utara meliputi kendaraan bermotor, barang manufaktur, besi dan baja, BBM, minyak petroleum, serta produk pangan seperti beras, ayam potong, telur, dan makanan beku.

Sherly Laos juga menyoroti potensi sektor pertanian, dengan menekankan produk baru yang berpotensi besar, seperti Nenas Jumbo Organik dari Jember.

"Bayangkan jika Maluku Utara dapat menghasilkan nenas jumbo. Itu bisa menjadi langkah besar menuju ekonomi yang lebih maju," ujarnya dengan penuh optimisme.

Sebagai bentuk lanjutan sinergi, Sherly mengungkapkan rencana untuk menggelar Misi Dagang Balasan ke Jawa Timur. "Kami menyambut hangat kedatangan Mba Khof dan rombongan. Namun, jangan terkejut jika kami datang ke Jawa Timur dengan rombongan besar tahun depan. Kami datang untuk berjualan, belajar, dan mencari peluang!" tambah Sherly dengan semangat.

Dalam kunjungan mendatang, Maluku Utara berencana mempelajari berbagai model sukses dari Jawa Timur, seperti koperasi dan UMKM yang berkembang, sistem pendidikan berbasis teknologi, pemerintahan digital, hilirisasi industri, dan pengembangan pertanian serta budidaya buah unggulan.

Dengan semangat kolaborasi ini, diharapkan hubungan ekonomi antara Jawa Timur dan Maluku Utara semakin kuat dan memberi dampak positif bagi perekonomian masing-masing daerah. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.