Mantan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, memastikan bakal memenuhi panggilan penyidik dalam pemeriksaan kasus korupsi minyak mentah di Pertamina, Subholding, dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) periode 20182023.
Kejagung menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ahok pada Kamis (13/3/2025) hari ini.
"Iya besok (Kamis) hadir," kata Ahok, Rabu (12/3/2025).
Ahok yang sebelumnya sempat memilih diam, belakangan buka suara terkait dugaan korupsi di Pertamina.
Ahok muncul di sejumlah wawancara eksklusif dan mengaku siap membongkar seluruh fakta yang ia ketahui soal dugaan korupsi DI Pertamina ini.
Selengkapnya, berikut tiga pernyataan Ahok terkait dugaan korupsi di Pertamina:
Sebagai mantan petinggi di Pertamina, Ahok mengaku siap apabila dimintai keterangan oleh Kejagung.
Bahkan, Ahok siap memutar rekaman hingga notulen rapat selama ia menjabat di Pertamina.
"Saya siap, saya senang membantu, dan saya senang kalau di sidang, semua rekaman rapat saya itu diputar supaya seluruh rakyat Indonesia mendengarkan apa yang terjadi di Pertamina, apa yang (membuat) saya marahmarah di dalam," papar Ahok, dikutip dari YouTube Liputan6, Minggu (1/3/2025).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berujar, sebelumnya mendapat tekanan untuk tidak membocorkan informasi terkait kondisi internal Pertamina.
Namun kini, Ahok menyatakan kesiapannya untuk mengungkap bobrok perusahaan tersebut.
"Mereka neken saya, saya gak boleh ngomong ke media karena ini rahasia perusahaan. Oke, saya mesti kerjain."
"Saya harap kalau naik sidang, itu nanti semua rapat saya itu suara diperdengarkan di sidang."
"Saya bisa makimaki, saya bisa marah saat rapat. Cuma itu kan gak bisa dikeluarkan ini PT. Kalo saya masih di Jakarta, gua pasang di YouTube (bisa) dipecat semua," tegas Ahok.
Ahok juga membongkar tabiat Riva Siahaan Cs yang kini menyandang status tersangka.
Rupanya, saat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok kerap memarahi Riva, Maya, dan Yoki.
Ahok menilai ketiganya kerap ngeyel ketika diberitahu olehnya.
Bahkan, menurut Ahok, ketiganya tidak pernah mengikuti arahannya untuk membenarkan sesuatu yang keliru.
"Mereka ini ya dimarahi paling pintar. Dimarahi cuma diam, ngeyel nggak dikerjain. Minggu depan datang, sama lagi," katanya.
Selain itu, Ahok juga menyebut Riva, Maya, dan Yoki adalah sosok di balik transaksi pembayaran di SPBU masih menggunakan sistem cash atau uang tunai.
Padahal, sejak empat tahun lalu Ahok sudah meminta kepada ketiganya untuk mengubah sistem pembayaran di SPBU menggunakan aplikasi MyPertamina.
Ahok menilai ketiga tersangka seakan tidak pernah takut kepadanya.
Sebab, Riva, Maya, dan Yoki selalu mengulang kesalahan karena Ahok tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemecatan.
Kini setelah kasus mega korupsi Pertamina terungkap, Ahok pun mempertanyakan mengapa Riva, Maya, hingga Yoki tak kunjung dipecat dari perusahaan plat merah tersebut.
"Kalau yang brengsekbrengsek ini masih bercokol, berarti yang bisa memecatnya ada apa?" ujar Ahok.
Pada kesempatan lain, Ahok mengungkap kecurigaannya terhadap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Ia menduga, ada keterlibatan BPK di balik kasus korupsi di Pertamina.
"Ini kasus bukan cuma (terkait) Riva Siahaan (sebagai dirut) PT Pertamina Patra Niaga, kok. Mana mungkin."
"Saya pikir oknum BPK bisa terlibat. Kan kalian juga yang nglakuin audit," katanya, dikutip dari YouTube Narasi, Sabtu (1/3/2025).