Tips Tampil Prima dan Turun Berat Badan 3 Kali Lebih Banyak Saat Ramadan
GH News March 13, 2025 05:05 AM

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bulan Ramadan merupakan bulan istimewa bagi umat muslim dengan kewajiban menjalankan ibadah puasa dan melakukan perbaikan diri untuk kembali menjadi fitri. Manfaat puasa dilansir dari Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PB PEGI) di antaranya meningkatkan kesehatan saluran cerna, serta berat badan dan kolesterol pun menurun.

Veronica, S.Gz., yang merupakan ahli gizi LIGHThouse, klinik manajemen berat badan dari LIGHT Group-pioneer manajemen berat badan di Indonesia mengatakan bahwa bulan Ramadan ini pastinya merupakan momentum yang sangat ideal bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan terutama dengan adanya ibadah puasa.

“Untuk memastikan diet kita efektif dan sehat, pastinya kita harus memperhatikan jumlah dan makanan yang kita konsumsi baik saat sahur maupun berbuka,” ucap Veronica dalam keterangan persnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (12/3/2025).

Klinik LIGHThouse telah membantu lebih dari 90.000 pasien menurunkan berat badan melalui program LIGHTweight -signature diet program yang dibuat oleh dr Grace Judio Kahl - CEO dan Founder LIGHT Group. Program ini memberikan hasil 3.5x lebih efektif dalam menurunkan berat badan melalui pengaturan pola makan yang tepat serta keberlanjutan perubahan kebiasaan pola makan para pasien.

Berikut beberapa tips jaga pola makan saat Ramadan dari klinik LIGHThouse:

1. Sahur: Makanan Bergizi untuk Energi Seharian

Menurut Veronica, sahur adalah waktu makan yang sangat penting untuk menjaga stamina sepanjang hari dan disarankan untuk mengonsumsi protein berkualitas tinggi dari telur, ikan, ayam tanpa kulit dan serat serta lemak sehat dari sayuran hijau, buah-buahan, alpukat, dan kacang-kacangan untuk mendukung pencernaan.

“Boleh namun membatasi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, atau roti gandum. Kemudian konsumsi Chia Oat dari LIGHTmeal yang terbuat dari perpaduan Chia Seed dan Oatmeal serta potongan buah asli, kaya protein dan serat, memberikan energi dan tidak mudah lapar, cocok dikonsumsi saat sahur,” jelasnya.

“Selain itu, jangan lupa minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi, minimal 2-3 gelas saat sahur. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari makanan yang terlalu asin atau manis berlebihan karena dapat menyebabkan dehidrasi dan lonjakan gula darah yang cepat turun,” sambungnya.

2. Berbuka Puasa: Konsumsi Secara Bertahap

Selanjutnya, Veronica menjelaskan, saat berbuka puasa baiknya dengan makanan yang sehat karena sangat penting agar tubuh tidak kaget setelah seharian berpuasa. Idealnya, berbuka diawali dengan air putih dan kurma, yang memberikan energi cepat dan membantu tubuh kembali terhidrasi.

“Hindari makanan berminyak dan gorengan, karena bisa memperlambat metabolisme dan menyebabkan gangguan pencernaan, hindari konsumsi jajanan manis tinggi gula dan karbohidrat, sebagai alternatif dapat mengonsumsi LIGHTmeal Chia Choco Puding, puding praktis dengan rasa yang manis namun memiliki kalori dan gula yang rendah,” sebutnya. 

“Makan utama secara bertahap, dengan mengonsumsi makanan bergizi yang mencakup protein sehat, karbohidrat kompleks, dan sayuran serta konsumsi Vinarmin dari LIGHTmeal, minuman herbal mengandung monkfruit dan curcumin yang menyegarkan dan kaya antioksidan serta dapat digunakan sebagai pengganti sirup yang rendah kalori dan rendah gula dan dapat dikombinasikan dengan bahan lain seperti cincau atau buah-buahan,” jelasnya.

3. Pola Makan Setelah Tarawih

Jika masih merasa lapar setelah tarawih dan sebelumnya belum mengonsumsi makanan berat, disarankan mengonsumsi makanan rendah kalori seperti LIGHTmeal Zero Mie dapat menjadi santapan malam dengan tambahan protein ayam dan sayur dalam sajian, dengan hanya 25 kalori per sajian. “Jadi tidak perlu khawatir over-calorie saat mengonsumsi Zero Mie,” sebutnya. 

4. Hindari Makanan Berminyak dan Gorengan

Tentunya sajian bersantan, berminyak dan gorengan cukup menggiurkan saat berbuka puasa, namun memiliki risiko memperlambat metabolisme dan menyebabkan gangguan pencernaan dan memperburuk kualitas tidur.

“Untuk mencegah konstipasi saat menjalani puasa, dapat mengonsumsi minuman tinggi serat untuk memenuhi kebutuhan serat harian saat puasa, seperti LW12 Litofybe, karena mampu mendetoks lemak dan karbo berlebih dari makanan tinggi lemak dan karbohidrat seperti gorengan dan disarankan dikonsumsi saat malam hari sebelum tidur untuk melancarkan metabolisme dan meredakan gangguan konstipasi,” ungkapnya.

“Dengan menerapkan pola makan yang seimbang serta memilih makanan yang baik untuk tubuh selama bulan Ramadan seperti LIGHTmeal yang merupakan rangkaian produk makanan diet siap saji dengan gizi yang baik dan kalori yang terkontrol, masyarakat tidak hanya dapat menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga dapat menjalani ibadah puasa dengan nyaman dan memaksimalkan manfaat spiritual dari ibadah puasa,” tandasnya. (S)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.