TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramadan Street Carnival Bintaro bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat, khususnya bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Festival yang berlangsung selama satu bulan penuh ini diharapkan mampu membangkitkan semangat berwirausaha dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Baru beberapa hari dibuka, acara festival ramai dikunjungi warga Tangerang Selatan dan sekitarnya.
Founder dan CEO Bright Eight Group, Yusuf Wuisan, menegaskan bahwa acara ini tidak hanya menghadirkan hiburan bagi masyarakat tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan ekonomi.
"Seperti tadi sudah saya katakan, acara ini bukan cuma sekadar acara hiburan. Tapi kita ingin membangkitkan semangat luar biasa.
Di sini ada beberapa hal yang kita inginkan, biar mereka lebih giat, atau lebih semangat untuk berjuang, untuk lebih maju atau lebih bermanfaat," ujar Yusuf Wuisan di Golden Palma Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (12/3/2025).
Selain aspek ekonomi, Ramadan Street Carnival juga memiliki dimensi sosial yang kuat dengan digelarnya acara santunan bagi lebih dari 200 anak yatim dari berbagai yayasan.
"Terus juga, acara yang paling pentingnya sebenarnya santunan yatim ini. Kurang lebih, di sini ada 200 lebih yang kita undang dari beberapa yayasan. Jadi kita di sini bukan hanya merayakan kemeriahan, tapi juga membagi kebahagiaan bersama adik-adik yang kita undang. Insya Allah, apa yang kita lakukan ini juga menjadi ladang amal untuk keberkahan," tambah Yusuf.
Festival ini digelar secara gratis bagi pengunjung, dengan berbagai wahana dan hiburan yang tersedia.
Namun, aktivitas ekonomi tetap menjadi fokus utama, terutama dalam mendukung keberlanjutan UMKM.
"Masyarakat Bintaro bisa datang ke sini, tapi poinnya adalah tetap membangun UMKM ini, biar mereka anggaplah omsetnya kurang atau bagaimana, dengan adanya acara ini kan ramai, otomatis apapun yang mereka jual, insya Allah bisa laku," jelasnya.
Ramadan Street Carnival Bintaro akan berlangsung hingga tujuh hari setelah Lebaran dan ditutup dengan pesta kembang api sebagai simbol perayaan keberkahan Ramadan.
Dengan konsep ekosistem ekonomi yang kuat, festival ini diharapkan dapat menjadi momentum tahunan yang semakin memperkuat perekonomian lokal.
Dengan adanya festival ini, tidak hanya masyarakat yang menikmati hiburan dan suasana Ramadan yang meriah, tetapi juga para pelaku UMKM yang mendapatkan dorongan ekonomi melalui peningkatan transaksi dan eksposur yang lebih luas.
Ramadan Street Carnival Bintaro menjadi bukti bahwa momen Ramadan tidak hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang berbagi dan menggerakkan ekonomi bersama.