Bingkai Toleransi Jelang Lebaran dan Nyepi di Kampung Pancasila Banyuwangi
GH News March 13, 2025 08:06 PM

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tahun 2025 adalah tahun yang spesial bagi masyarakat yang mendiami Kampung Pancasila, di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Warga dari berbagai latar belakang kepercayaan dan budaya bersiap menyambut dua momen sakral yaitu Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri, dalam suasana penuh kebersamaan.

Toleransi dan Pluralisme telah menjadi nafas dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sejumlah kepercayan seperti Hindu, Budha, Islam, Kristen dan Katolik termasuk beberapa suku dari Bali, Osing, Jawa dan Madura melebur menciptakan sebuah harmoni dari Bhineka Tunggal Ika.

Tidak berlebihan jika Desa Pancasila di Banyuwangi jika dinobatkan sebagai miniatur indonesia dalam berkebangsaan, terlebih Kampung Pancasila juga telah mendapat gelar 'Desa Kebangsaan'. Bagaimana tidak, toleransi tersebut telah terbangun sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu terlebih, meski berbeda latar belakang masyarakat menganggap semuanya adalah saudara dan akan saling membantu dalam setiap kegiatan termasuk kegiatan keagamaan.

Seperti tahun ini, yang mana umat hindu tengah bersuka cita mempersiapkan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1947 begitu pula, umat muslim yang juga melaksanakan ibadah puasa di bulan suci ramadhan 1446 H. 

“Tahun ini memang unik karena pelaksanaan Nyepi hampir berbarengan dengan lebaran,” kata Kepala Dusun Patoman Tengah, Made Hardana, Kamis (13/3/2025).

Masyarakat di Kampung Pancasila tak ambil pusing dengan momentum Nyepi dan Lebaran yang hampir bersamaan itu. Justru, masyarakat yang berbeda keyakinan saling mempererat hubungan dengan gotong royong ikut membantu membuat Ogoh-ogoh untuk pawai perayaan nyepi.

Begitu juga sebaliknya, umat Hindu di Kampung Pancasila setiap tahunnya selalu menghormati umat Muslim dalam melaksanakan ibadah di puasa. Toleransi itu diwujudkan dengan membagi-bagikan takjil.

“Kita senantiasa berkoordinasi, dan masyarakat sudah paham, saat umat Hindu melakukan nyepi segala aktivitas pasti berhenti,” tutur Made.

Kampung Pancasila tercatat dihuni oleh kurang lebih 250 KK, dimana semua hidup damai, saling menghormati dan mengedepankan toleransi meski dengan latar belakang kepercayaan dan kebudayaan yang berbeda.

“Semoga keharmonisan disini menjadi contoh bagi yang lain dan Kampung Pancasila disini tetap terjaga dan damai,” tutur Made.

Beberapa waktu lalu, Kampung Pancasila Banyuwangi mewakili Kodim 0825 Banyuwangi telah membawa nama baik hingga ketinggkat nasional sebagai Kampung dengan toleransi dan keberagaman. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.